Terkini Internasional
'Selfie' di Depan Jasad Korban Pembunuhan, Dua Polisi Ditahan seusai Menyebarkan Foto di Whatsapp
Dua petugas polisi telah ditangkap setelah diduga melakukan selfie di lokasi pembunuhan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Dua petugas polisi telah ditangkap setelah diduga melakukan selfie di lokasi pembunuhan.
Mereka harus menjalani pemeriksaan administratif untuk pelanggaran disiplin lantaran berfoto di depan jasad dua korban pembunuhan yang tengah diselidiki.
Parahnya lagi, kedua polisi tersebut dengan sengaja menyebar foto mereka dan foto kedua mayat melalui media sosial.
Diketahui dua korban, Nicole Smallman, 26, dan saudara tirinya Bibaa Henry, 47, ditemukan tewas di Fryent Country Park di Wembley, London barat laut, Inggris.
Mereka sempat dilaporkan menghilang selama dua hari sebelum akhirnya jasad mereka ditemukan di taman tersebut.
• Pelaku Penusukan di Forbury Gardens Tertangkap, Pemerintah Inggris Kerahkan Intelejen untuk Selidiki
• Pelaku Kasus Pembunuhan Wanita yang Mayatnya Ditemukan di Jurang Berhasil Diringkus Polisi
Dilansir dailymail.co.uk, Kamis (25/6/2020), Scotland Yard mengungkapkan dua orang Polisi Metropolitan telah ditangkap pada hari Senin atas dugaan pelanggaran di kantor publik.
Bibaa dan Nicole dibunuh pada dini hari, Sabtu (6/6/2020) setelah merayakan ulang tahun Bibaa yang ke-46 bersama sekelompok teman.
Seorang asing, yang telah dipastikan laki-laki, membunuh kedua saudara perempuan itu dengan serangan brutal bersenjatakan pisau pada sekitar pukul 1 pagi.
Mayat dua perempuan tersebut ditemukan tergeletak bersebelahan di antara pepohonan pada pukul 1 siang, satu hari setelahnya.
Pemeriksaan post-mortem kemudian mengungkapkan bahwa mereka berdua meninggal karena beberapa luka tusukan.
Tuduhan muncul minggu lalu bahwa foto tidak resmi dan tidak pantas telah diambil di lokasi pembunuhan.
Kemudian dikabarkan adanya petugas polisi yang mengambil selfie dengan mayat para wanita dan membagikannya di WhatsApp.
Menanggapi hal itu, Dawn Butler MP, yang daerah pemilihannya berbatasan dengan taman tempat para wanita itu ditemukan, mengecam perbuatan tersebut.
"Sangat mengganggu sehingga tidak terpikirkan. Untuk mengambil selfie dengan dua wanita yang mati dan kemudian membagikannya dengan sebuah forum di grup Whatsapp, itu membuat Anda bertanya-tanya apa yang sedang terjadi dan apa yang telah dilakukan para petugas ini sebelumnya," ujar Dawn Butler MP.
Para perwira senior mengatakan mereka ngeri dan jijik oleh insiden itu, dan mengatakan bahwa orang tua Nicole dan Bibaa yang berduka telah diberitahu tentang perkembangan tersebut.
Para petugas, yang belum disebutkan namanya tetapi yang berbasis di Komando Metropolitan Timur Laut, telah ditangguhkan dari tugasnya.
• Lakukan Jebakan Kuda Troya, 2 Remaja Dihukum Penjara seusai Membunuh, Ibu Korban: Mereka Temannya
• Pengakuan Saksi Mata atas Aksi Penembakan di Minneapolis, Fred Hwang: Pengalaman yang Menakutkan
Sementara itu Kantor Independen untuk Perilaku Polisi (IOPC) terus menyelidiki kebenaran di balik insiden pengambilan foto tersebut.
Direktur IOPC untuk London Sal Naseem mengatakan bahwa kabar tersebut didapatnya dari pihak Kepolisian Metropolitan.
"Ini adalah insiden yang memuakkan dan ketika kami dikabari oleh Polisi Metropolitan, kami bertindak cepat untuk menangkap petugas yang terlibat untuk menyita bukti penting," ujar Naseem.
Adapun dua Polisi Metropolitann tersebut telah ditangkap oleh penyidik IOPC pada hari Senin (21/6/2020), dan telah ditebus, sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.
Di sisi lain, Komandan Kepolisian Metropolitan, Paul Brogden, mengatakan bahwa ia ngeri dan jijik oleh dugaan insiden tersebut tetapi tidak dapat berkomentar lebih lanjut selama penyelidikan sedang berlangsung.
"Jika benar, tindakan ini tercela secara moral dan siapa pun yang terlibat akan ditangani dengan tegas," ujar Brogden.
"Saya tidak dapat berkomentar lebih lanjut tentang masalah ini sekarang agar tidak mengganggu penyelidikan IOPC," imbuhnya.
Ia mengatakan bahwa petugas senior dari pihaknya telah mendatangi keluarga korban untuk mengabarkan mengenai dugaan pelanggaran disiplin dua polisi tersebut.
"Informasi yang sangat meresahkan ini tidak diragukan lagi telah menciptakan trauma tambahan bagi keluarga yang sudah berduka atas kehilangan dua orang yang dicintai," tutur Brogden.
Ia merasa prihatin atas apa yang dilakukan bawahannya dan meminta maaf kepada pihak keluarga terkait hal yang melanggar moral tersebut.
"Saya hanya bisa membayangkan dampak insiden ini dan saya ingin dengan tulus meminta maaf kepada mereka untuk beban tambahan ini," tandasnya.(TribunWow.com)