Terkini Nasional
Bandingkan Utang BUMN dengan Malaysia, Adian Napitupulu: Saya Memperingati Bangsa Ini
Anggota DPR Fraksi PDIP, Adian Napitupulu membandingkan utang yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan utang negara Malaysia.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Anggota DPR Fraksi PDIP, Adian Napitupulu membandingkan utang yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan utang negara Malaysia.
Dilansir TribunWow.com, Adian Napitupulu mengatakan bahwa utang BUMN sudah sangat banyak.
Bahkan menurutnya, utang dari BUMN lebih besar dibandingkan dengan utang sebuah negara, yakni Malaysia.
Hal ini disampaikan dalam acara Satu Meja The Forum yang tayang di kanal Youtube KompasTV, Kamis (25/6/2020).

• Pertanyakan Komitmen Menteri BUMN Erick Thohir, Adian Napitupulu Ungkit Ujaran pada Desember 2019
"Utang saya bandingkan dengan Malaysia, sederhananya begini Malaysia itu negara, penduduk jauh lebih besar, wilayah jauh lebih luas, tanggung jawab jauh lebih besar," kata Adian.
"Tetapi dalam hitungan saya, utang luar negerinya jauh lebih kecil dibandingkan utang BUMN," jelasnya.
Maka dari itu, Adian menilai ada yang tidak beres dalam pengelolaan perusahaan pelat merah tersebut.
Dan menurutnya, kondisi seperti itu menjadi peringatan tersendiri untuk BUMN maupun negara.
"Ada yang salah kelola, saya tidak mau bicara tentang asal-usul utang, saya tidak mau bicara tentang siapa yang salah kelola," terangnya.
"Tapi ini warning, kalau kemudian peringatan ini dianggap sebagai hal-hal yang lain, itu urusan bagaimana orang memandangnya," tegasnya.
"Tetapi saya berangkat memperingati bangsa ini."
• Momen Adian Napitupulu dan Arya Sinulingga Tendang-tendangan Sambil Tertawa seusai Debat soal BUMN
Menanggapi bahwa dirinya sebenarnya adalah anggota DPR fraksi PDIP yang bisa dikatakan berada di pihak pemerintahan.
Namun ia mengaku bahwa kritik yang diberikan semata-mata hanya untuk kebaikan dari negara dan masyarakat Indonesia.
"Saya pikir kalau saya menjadi sahabat menjadi bagian kekuasaan yang dibangun ini, saya harus berani mengingatkan mereka," jelas Adian.
"Daripada kediaman itu berakibat buruk bagi bangsa ini," katanya.