Kasus Novel Baswedan
Soal Kasus Novel Baswedan, Rocky Gerung Sarankan Jokowi Blusukan ke Grup WA Emak-emak: Baru Dia Tahu
Akademisi Rocky Gerung kembali mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang penanganan kasus Novel Baswedan.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Akademisi Rocky Gerung kembali mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang penanganan kasus Novel Baswedan.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube Ustadz Abdul Somad Official, diunggah Sabtu (20/6/2020).
Seperti diketahui, Novel Baswedan menjadi korban penyiraman air keras oleh dua anggota polisi pada 11 April 2017 lalu.

• Sebut Novel Baswedan Kini Tak Lagi Peduli Matanya Buta, Rocky Gerung: Air Keras Baru Buat Publik
Kedua anggota polisi, Rahmad Kadir Mahulette dan Rony Bugis kemudian dituntut 1 tahun penjara atas perbuatannya pada Kamis (11/6/2020).
Tuntutan kepada kedua terdakwa kemudian menuai sorotan dari banyak pihak, termasuk kalangan akademisi seperti Rocky Gerung.
Kepada Ustaz Abdul Somad (UAS), Rocky Gerung menyampaikan kritiknya terhadap penanganan kasus tersebut.
Ia bahkan menyarankan Jokowi dapat mendengar secara langsung aspirasi masyarakat tentang kasus itu.
Menurut Rocky, hal itu bisa dilakukan Jokowi dengan tergabung dalam grup WhatsApp (WA) ibu-ibu.
"Sebetulnya presiden kalau dia pinter, masuk aja ke WA grup emak-emak, baru dia tahu keadaan sebenarnya," ungkap Rocky Gerung.
Tidak hanya itu, Rocky menyarankan presiden dapat mendengar pendapat para ahli hukum tentang kasus Novel Baswedan.
"Dia 'kan bisa pakai nama samaran terus nyelundup ke pengajar hukum tata negara, pengajar hukum pidana," paparnya.
Rocky menilai kebanyakan informasi yang disampaikan kepada Jokowi sudah disaring oleh bawahannya.
Ia menyebutkan hal itu harus dicoba Jokowi jika ingin mendapat informasi lengkap.
"Kalau pinter, saya usulin supaya presiden lakukan itu supaya dapat informasi yang sehangat yang dia inginkan," kata akademisi ini.
Ia bahkan menyebut informasi yang disampaikan jajaran Jokowi sudah 'diedit' sebelumnya.
• Debat Pengacara Novel yang Tuntut Bukti Kasus Sarang Burung Walet, Korban: Pengadilan yang Bohong
"Bukan informasi yang sudah dibekukan, informasi yang sudah diedit juru bicara, diedit aparat intel, diedit KSP," ucap Rocky Gerung.
"Semua informasi yang masuk ke presiden pasti udah diedit. Presiden yang pintar mesti langsung," lanjutnya belum selesai.
Ustaz Abdul Somad mencoba menyimpulkan usul yang disampaikan Rocky Gerung.
Ia menyinggung aksi blusukan yang kerap dilakukan Jokowi semasa kampanye.
"Jadi saran Bung Rocky, blusukan ke grup WA emak-emak?" tanya Abdul Somad.
Rocky Gerung membenarkan.
"Betul. Gorong-gorong yang paling berguna hari ini adalah grup WA emak-emak," jawab dia.
UAS menyebut isi percakapan dalam grup WA tersebut akan lebih apa adanya.
"Mereka lebih jujur, ya?" tanya sang ustaz.
"Iya, itulah," jawab Rocky sambil terkekeh.
• Rocky Gerung, Refly Harun, hingga Said Didu Beri Dukungan ke Novel Baswedan, Namakan Diri New KPK
Lihat videonya mulai menit 27:00
Rocky Gerung: Air Keras Baru Buat Publik
Rocky Gerung angkat bicara seusai menyambangi kediaman penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Rocky Gerung dan beberapa tokoh lainnya mendatangi penyidik senior tersebut untuk memberikan dukungan.
Seperti diketahui, Novel Baswedan menjadi korban penyiraman air keras oleh dua anggota polisi, Rahmad Kadir Mahulette dan Rony Bugis.
• Sebut Saksi Kunci Penyiraman Air Keras Tak Diperiksa, Novel Baswedan: Keterlaluan Sekali
Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung mengecam keras tuntutan 1 tahun penjara yang diajukan terhadap kedua terdakwa.
Hal itu ia sampaikan setelah melihat dampak air keras yang merusak penglihatan Novel Baswedan setelah disiram pada 11 April 2017 lalu.
"Untuk melihat apa sebetulnya di belakang butanya mata Pak Novel Baswedan ini," kata Rocky Gerung, seperti yang ditayangkan Kabar Utama di TvOne, Minggu (14/6/2020).
Ia menyebutkan Novel sendiri sebagai korban sudah tidak peduli dengan kondisi kebutaan yang dialami.
Seperti diketahui, proses penyelidikan berlangsung sampai tiga tahun setelah peristiwa terjadi.

"Kita tahu Pak Novel saja sudah enggak peduli matanya buta karena sudah bertahun-tahun," papar Rocky.
Rocky turut mengecam keras hasil tuntutan jaksa penuntut umum.
"Jadi yang bahaya hari ini bukan putusan. Tuntutan jaksa itu air keras baru buat mata publik, buat mata keadilan," katanya.
"Itu yang mau kita halangi, supaya jangan mata publik jadi buta karena tuntutan jaksa yang irasional itu," tegas Rocky Gerung.
Ia lalu mengungkapkan alasan menjenguk Novel Baswedan di kediamannya.
Diketahui Refly Harun dan Said Didu ikut dalam kunjungan tersebut.
"Karena teman-teman saya undang ke sini dan kita sepakat buat memulai suatu gerakan untuk melindungi mata publik dari air keras kekuasaan," papar Rocky.
• Tanya ke Novel Baswedan, Refly Harun Singgung Ragukan Kedua Pelaku: Mas Novel Sendiri Enggak Yakin
Seusai dikunjungi, Novel Baswedan mengapresiasi dukungan yang disampaikan terhadap kasusnya.
"Saya dikunjungi oleh beberapa tokoh untuk memberikan dukungan keprihatinan atas masalah proses penegakan hukum," kata Novel Baswedan, dalam tayangan yang sama.
"Di sana banyak kejanggalan dan jauh dari rasa keadilan," tambahnya.
Novel menyebutkan harapannya terhadap kasus yang ia jalani.
"Saya berharap semoga kita semua ke depan punya harapan untuk bisa mengharapkan wajah hukum yang baik," papar Novel.
"Semoga masyarakat ke depan bisa mendapat keadilan sebaik-baiknya," harapnya.
Novel menambahkan, penanganan kasus tersebut bukan hanya tentang dirinya tetapi juga tentang bagaimana keadilan ditegakkan negara.
"Ini bukan terkait hanya dengan diri saya, tapi kita berharap untuk kepentingan bangsa dan negara," tutup Novel Baswedan.(TribunWow.com/Brigitta Winasis)