Terkini Daerah
Bidan yang Disekap di Angkot Mengaku Iba dengan Para Perampok: Penjahat Kok Ada Sisi Baiknya
SR, seorang bidan satu di antara rumah sakit swasta di bilangan Cimanggis, Depok, Jawa Barat menjadi korban penyekapan selama 4 jam
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Saat itu, tubuh SR masih terimpit di antara kaki perampok yang mendarat di punggungnya serta sound system mobil dekat wajahnya.
Ia tahu tasnya dan RP digeledah.
Barang-barangnya dikeluarkan dari tas.
Anehnya, jelang janji mereka akan diturunkan, para perampok itu membereskan isi 2 tas yang sudah mereka hamburkan.
"Ini semua barang-barangnya sudah saya bereskan. Nanti kalau ada yang tertukar, tukar saja di rumah. Saya enggak tahu barang kalian yang mana saja intinya sudah saya masukkan dan rapikan," ujar salah satu perampok dalam ingatan SR.
"(Barang-barang di tas) tidak akan diambil, semuanya nanti saya balikin, kecuali uang dan barang-barang berharga itu," lanjut SR menirukan ungkapan perampok itu.
"Di dompet itu, semua uang diambil, tapi kartu-kartunya dibalikin, Mas. Bahkan kartu ATM yang sempat dia gesek punya RP juga dibalikin lagi," kata dia seperti tak percaya.
• Webinar Sosialisasi KPU Sumbar Disusupi Video Porno, Pelaku Diduga dari Luar Negeri
Para perampok masih menyuruh sopir angkot tersebut untuk mengemudi sesuai instruksi mereka.
Sesekali, para perampok meminta sopir berhenti.
Satu di antara dari mereka membeli makanan, satu lagi berjaga di jok samping sopir.
Pintu angkot dikunci, namun tubuh SR dan RP tak lagi disekap.
Setelah perampok kembali masuk ke kabin angkot dan duduk bersama SR dan RP, kalimat-kalimat yang meluncur dari mulut perampok tak lagi melulu soal ancaman.
"Saya yakin dia baik karena dari kata-katanya itu," ujar SR.
Mereka berdua ditanyakan status perkawinannya.
Merasa ngeri dicabuli karena telah diancam demikian sebelumnya, SR dan RP menjawab sudah menikah, meskipun sebetulnya belum.