Breaking News:

Terkini Daerah

Bidan Disekap dan Dihajar Dalam Angkot, Perampok Ancam: Kalian Sayang Uang atau Nyawa?

SR, seorang bidan di satu di antara rumah sakit swasta di bilangan Cimanggis, Depok, Jawa Barat masih ingat betul peristiwa mencekam yang melandanya

Editor: Atri Wahyu Mukti
KOMPAS.COM
Ilustrasi ATM. SR, seorang bidan di satu di antara rumah sakit swasta di bilangan Cimanggis, Depok, Jawa Barat masih ingat betul peristiwa mencekam yang melandanya 

Percobaan ketiga akan menentukan. Apabila masih gagal juga, maka akses ATM milik RP otomatis terblokir.

"Kalau sampai 1 kali lagi tidak bisa dan ini (kartu ATM) tertelan, kalian nanti yang akan kita telan," ujar SR menirukan ancaman perampok malam itu. Mereka ketakutan.

Seorang Anggota TNI Gugur dalam Misi Perdamaian PBB di Kongo, Retno Marsudi Ucap Belasungkawa

Menyerah, akhirnya RP membocorkan nomor PIN ATM yang sungguhan. Perampok menggasak duit Rp 2,8 juta dari saldo rekening RP. "Mana lagi yang masih ada isinya?" hardik para perampok.

SR tak punya kartu ATM, melainkan kartu Flazz di dompetnya. Perampok tak mau tahu. Mereka pikir, kartu itu kartu ATM. SR pun diancam-ancam. "Itu Flazz, Pak!" bantah SR.

"Kamu jangan banyak ngomong. Berapa PIN-nya?" "Itu kartu Flazz untuk naik kereta atau busway, Pak," ujar SR.

Dilecehkan, diancam diperkosa dan dibunuh

Para perampok masih tak terima, kata SR. Mereka terus-menerus meminta nomor kartu beserta nomor PIN ATM milik SR, kendati ia betul-betul tak membawanya.

"Kamu jangan bohong!" gertak perampok. "Demi Allah, Pak," jawab SR. "Jangan bawa-bawa nama Allah! Ngomong gak!" balas perampok itu.

Kehabisan akal, para perampok tak hanya mengancam secara verbal. Perampok itu langsung coba melecehkan kedua perempuan secara seksual. SR dan RP refleks menangkis tangan mereka.

"Kepada saya dia bilang, 'diam enggak!'. Kemudian perut saya digunting," kata SR. "Kalau teman saya dia langsung teriak. Habis teriak, terus perampok itu langsung memukul terus bilang, 'diam, makanya nurut!'"

"Akhirnya kita takut sampai diancam dengan bahasa tidak sopan, seperti akan diperkosa sampai dibunuh," ungkapnya.

SR tak ingat persis bagaimana kedua perampok itu mengendurkan ancaman.

Yang ia ingat, ia sempat bilang kepada perampok itu bahwa PIN ATM-nya sama dengan RP, walaupun kartu yang ia bawa adalah kartu Flazz.

Tentu saja, upaya perampok mengakses saldo rekening SR di ATM menggunakan kartu Flazz gagal total. Mereka akhirnya dilepaskan sekitar pukul 02.00 di Jalan Mayor Oking, di jalan kecil dikelilingi kebun.

Video Detik-detik Evakuasi 2 Warga Bali yang Terpeleset dari Tebing Curam Setinggi 10 Meter

"Kalian jangan sampai teriak. Kalau teriak, kalian akan tanggung akibatnya. Akan kita kejar lagi. Kita enggak akan segan-segan membunuh," ujar SR menirukan ancaman terakhir yang ia terima.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
BidanJawa Barat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved