Kasus Novel Baswedan
Bintang Emon Diserang, Pihak Istana Tegaskan Tak Ada Hubungan dengan Buzzer: Silakan Diproses saja
Pihak Istana angkat bicara soal serangan yang didapat Komika Bintang Emon karena mengkritisi Kasus Novel Baswedan.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
Refly lantas membenarkan adanya kejanggalan dalam unsur ketidak sengajaan yang juga sempat dikomentari oleh Komika Bintang Emon.
Bintang Emon merasa janggal dengan pengakuan Rahmat dan Ronny yang mengaku tidak sengaja menyiramkan air keras ke wajah Novel.
"Misalnya unsur niat ya, sama seperti Bintang Emon, orang subuh-subuh bangun naik motor bawa air keras, subuh-subuh menyiram orang enggak mungkin kalau enggak ada niat, enggak mungkin iseng," kata Refly.
Selain itu, papar Refly, air keras dinilai sama berbahayanya dengan senjata tajam.
Sehingga kasus ini tidak sesederhana yang diperkirakan.
"Yang kedua adalah mengunakan alat atau sarana yang berbahaya yaitu air keras, sama bahaya dengan benda-benda tajam kan bisa menyebabkan kematian."
"Yang ketiga adalah akibat yang ditimbulkan, kita bisa melihat sendiri kebutaan 100 persen mata kiri, dan 60 persen di mata kanan," jelas Refly.
Tak berhenti di sana, Novel juga merupakan seorang penegak hukum khususnya pemberantasan korupsi.
Karenanya, Refly mempertanyakan alasan pelaku dihukum hanya selama satu tahun penjara.
• Novel Merasa Dirinya dan Jokowi Tengah Dihina Gara-gara Tuntutan 1 Tahun pada Terdakwa: Keterlaluan
"Lalu kemudian dilakukan terhadap petugas, dalam hal ini petugas hukum."
"Empat unsur pemberatan itu sudah terpenuhi. Kok cuma dituntut satu tahun? Itu kira-kira keluh kesah Novel," kata Refly.
Menurut keterangan Novel pada Refly, Mantan Kasatreskrim Polres Bengkulu itu juga tak yakin bahwa Rahmat Kadir dan Ronny Bugis pelakunya.
Apalagi sidang kasus ini juga hanya didasarkan pengakuan dua pelaku itu.
Sidang tidak didasarkan dengan penyelidikan kecocokan antara pengakuan pelaku dan barang bukti yang ditemukan.
"Lalu saya tanya, Mas Novel apakah yakin bahwa kedua terdakwa itu pelakunya."