Kasus Novel Baswedan
Ucap Terima Kasih ke Bintang Emon soal Novel Baswedan, Haris Azhar Singgung 'Buzzer': Ini Terencana
Aktivis HAM Haris Azhar membahas komika Bintang Emon yang diserang akun anonim (buzzer) setelah mengkritik kasus Novel Baswedan.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Ia menyebutkan Bintang Emon mewakili masyarakat yang mempertanyakan keadilan dalam penegakan hukum.
Selain itu, Bintang Emon juga mewakili masyarakat dalam mengecam pengadilan yang disebut Haris sebagai 'sandiwara'.
"Jadi menurut saya memang sesuatu yang sudah wajar dilakukan oleh Emon untuk menggambarkan rasa keadilan masyarakat soal kecaman terhadap praktek kekerasan dan sandiwara pengadilan yang dipertontonkan di PN Jakarta Utara," katanya.
Mengenai serangan para buzzer terhadap Bintang Emon, Haris mengakui ada banyak kasus serupa yang menimpa orang yang bersikap kritis.
Tidak hanya kepada satu individu, serangan itu juga kerap ditujukan kepada kelompok tertentu.
"Memang beberapa tahun ini makin banyak situasi serangan terhadap mereka-mereka, baik person maupun kelompok yang melakukan kritik beranekaragam," ungkap Haris.
• Bintang Emon Diserang Buzzer saat Ungkit Kasus Novel, Ali Ngabalin: Di Medsos Harus Siap Dikritik
Lihat videonya mulai menit 4:30
Tanggapan Ali Ngabalin
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin angkat bicara tentang perundungan komika Bintang Emon di media sosial.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Dua Sisi di TvOne, Kamis (18/6/2020).
Sebelumnya, video Bintang Emon kritik kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan menuai berbagai komentar hingga viral di media sosial.
• Refly Harun Benarkan Bintang Emon terkait Anehnya Kasus Novel Baswedan: Enggak Mungkin Iseng
Tidak lama setelah kritik itu diunggah, muncul akun-akun anonim (buzzer) yang menyebutkan komika tersebut memakai sabu-sabu.
Tidak hanya itu, akun email pribadi, kakak, dan manajer Bintang Emon juga diserang buzzer.
Menanggapi hal itu, Ali Ngabalin menilai wajar karena media sosial adalah ruang publik.