Kasus Novel Baswedan
Beberkan Sosok 'Orang Kuat' di Balik Kasusnya, Novel Baswedan Curiga Ada Skenario: Saya Menduga
Penyidik KPK Novel Baswedan menduga ada sosok pejabat penting dalam kasus penyerangan atas dirinya.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
Lihat videonya mulai menit 7:30
Haris Azhar: Pengadilan Ini Simbolisasi
Aktivis HAM Haris Azhar meragukan alasan dendam pribadi dua pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi di TvOne, Rabu (17/6/2020).
• Nilai Jokowi Tak Perlu Turun Tangan dalam Kasus Novel Baswedan, Masinton: Enggak Perlu Narik-narik
Haris Azhar meragukan alasan dendam pribadi yang disebut kedua penyerang Novel Baswedan.
Sebelumnya Rahmad Kadir Mahulette dan Rony Bugis menuduh Novel sebagai pengkhianat.
"Dua orang ini tiba-tiba teriak 'Novel pengkhianat', tapi terus motifnya pribadi," kata Haris Azhar.

Menurut dia, alasan itu tidak logis karena sama saja mengaitkan Novel Baswedan dengan institusi yang menaunginya dulu, yakni kepolisian.
Seperti diketahui, Novel sempat bertugas di Bareskrim Mabes Polri sebelum dipindah ke KPK.
"Kalau pengkhianat, asumsinya dulu Novel di kepolisian terus mungkin berkhianat karena melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepolisian," kata Haris.
Ia juga menyoroti alasan dendam pribadi yang disampaikan kedua pelaku.
Haris menyinggung pelaku yang tampak memiliki skenario penyerangan.
• Sebut Kerusakan Mata Novel Baswedan Karena Ulahnya Sendiri, Pengacara Terdakwa: Tidak Kooperatif
"Terus di persidangan disebutnya motifnya pribadi. Terus nyiram air cuka atau air apapun itu di pagi hari, di kompleks rumah orang," papar Haris.