Virus Corona
Virus Corona di Boyolali Jateng Justru Bertambah di Tengah Normal Baru, 13 Kasus dari Pasar
Kasus Virus Corona di Boyolali, Jawa Tengah kini justru kembali bertambah.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
Penerapan new normal atau tatanan kelaziman baru akan dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia.
New normal sendiri memiliki makna hidup seperti biasa sembari tetap mengindahkan protokol penanganan Covid-19.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan untuk wilayah Jateng penerapan new normal akan mengacu kepada kurva kasus Covid-19.

• Sebut New Normal Didramatisasi, Rocky Gerung: Narasi Baru dari Istana untuk Menutupi Beberapa Soal
Dikutip dari YouTube Official iNews, Senin (1/6/2020), Ganjar menegaskan bahwa Jateng tidak memiliki tanggal pasti untuk penerapan new normal.
"Saya belum kasih waktu untuk Jawa Tengah," katanya.
"Belum ada cerita itu."
"Kami melihatnya bukan sisi waktu, kami tidak melihat dari sisi SK kapan akan berlaku," imbuh Ganjar.
Ganjar mengatakan berlakunya new normal akan dilihat berdasarkan kurva kasus Covid-19 yang dibuat oleh para ahli.
"Kami melihat berapa dari tim kami yang setiap akhir minggu itu mereka ilmuan, para dokter, para ahli membaca kurva," terang Ganjar.
Meskipun mengatakan tidak akan mengacu pada waktu, Ganjar mengakui kurva kasus Covid-19 di Jateng memang sudah turun.
"Kurvanya memang sekarang sudah mulai melandai, beberapa sudah mulai turun," ucapnya.
Gubernur lulusan Universitas Gadjah Mada itu lalu mengungkit soal Kota Tegal yang mulai menerapkan new normal.
Ganjar berpesan bahwa hal tersebut adalah latihan dari new normal.
Sebab menurutnya sangat riskan menerapkan new normal di satu daerah yang aman, sedangkan daerah sekitarnya masih berbahaya.
"Tapi itu tidak menjamin karena ini bukan daerah yang free, yang bebas pulau sendiri," kata Ganjar.