Terkini Daerah
Ibu Tiri Bunuh Anaknya dengan Pensil, Kapolres Pinrang: Merasa Jengkel dan Cemburu atas Sikap Suami
Sebuah desa di Marawi, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) digegerkan dengan tewasnya balita berusia 4 tahun.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
"Selain jengkel, tersangka juga merasa bahwa ayah korban itu perlakuannya terhadap anak kandungnya dengan anak tirinya itu berbeda," ungkapnya.
"Sehingga menimbulkan rasa jengkel, sakit hati dari ibu tersebut," sambungnya.
Kronologi Penganiayaan Gunakan Pensil
Dwi Santoso mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Selasa (16/6/2020), siang hari.
Tepatnya adalah ketika si korban selesai melakukan makan.
Setelah itu pelaku meminta korban untuk membawa piring bekas makannya ke belakang.
Namun disebutnya, bahwa saat itu korban tidak mengikuti perintahnya dan hanya menangis.
"Berdasarkan hasil penyidikan kejadian hari Selasa sekitar jam 12 siang setelah korban makan, kemudian diminta untuk korban bisa mengangkat piring makannya dibawa ke belakang," kata Dwi Santoso.
"Tetapi korban hanya bisa menangis."
Tanpa berpikir panjang, pelaku akhirnya memberikan perlakukan yang tidak manusiawi.
Mulai dari melakukan dorongan sampai menginjak di bagian dada korban sebanyak tiga kali.
• 5 Fakta Wanita Terapis Tewas dalam Kardus, Terungkap dari Laporan Ibu Pelaku hingga Sempat Dibakar
Tak sampai di situ, ibu tiri tersebut melakukan tindakan keji dengan mengambil pensil atau bolpoin dan langsung menusukkan kepada korban.
Alhasil korban mengembuskan napas terakhirnya.
"Di situ timbul rasa jengkel, kemudian korban di dorong, sempat diinjak dadanya sebanyak kurang lebih tiga kali," terangnya.
"Kemudian tersangka mengambil bolpoin, kemudian memitamkan ke dada korban sebanyak tiga kali," jelasnya.