Breaking News:

Terkini Daerah

Ibu Tiri Bunuh Anaknya dengan Pensil, Kapolres Pinrang: Merasa Jengkel dan Cemburu atas Sikap Suami

Sebuah desa di Marawi, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) digegerkan dengan tewasnya balita berusia 4 tahun.

Youtube/Talk Show tvOne
Seorang ibu di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan tega memperlakukan sadis anak tirinya hingga tewas menggunakan alat tulis berupa pensil. 

TRIBUNWOW.COM - Sebuah desa di Marawi, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) digegerkan dengan tewasnya balita berusia 4 tahun.

Dilansir TribunWow.com, anak berusia empat tahun berinisial M itu meninggal di tangan ibu tirinya, Sanima.

Sanima sekaligus pelaku dengan tega melakukan penganiayaan kepada anak tirinya dengan menggunakan alat tulis berupa pensil yang berujung pada kematian.

Dalam acara Kabar Petang tvOne, Kamis (18/6/2020), Kapolres Pinrang, AKBP Dwi Santoso mengungkapkan motif dari perlakukan keji tersebut.

Kapolres Pinrang, AKBP Dwi Santoso dalam acara Kabar Petang tvOne, Kamis (18/6/2020).
Kapolres Pinrang, AKBP Dwi Santoso dalam acara Kabar Petang tvOne, Kamis (18/6/2020). (Youtube/Talk Show tvOne)

Ditemukan Bayi dengan Tali Pusar Masih Utuh Tewas Diseret Biawak, di TKP Ada Pembalut Berisi Darah

Bunuh Ibu, Pria di Deliserdang Siapkan Lubang Kubur 20 Meter dari Rumah, Dikira Warga Lubang Sampah

Dwi Santoso mengatakan bahwa berdasarkan hasil penyidikan yang dilakukan diketahui bahwa pelaku mempunyai dua motif.

Pertama adalah merasa jengkel lantaran korban tidak mau menuruti perintahnya.

Sedangkan motif kedua karena dilatari dengan rasa cemburu atas perlakukan berbeda dari suaminya kepada dua anaknya, yakni anak kandung dan anak tiri.

Dikatakannya, ketika pelaku memerintah koban beberapa kali, korban yang notabene masih berusia balita justru menangis.

Alhasil rasa emosi akhirnya muncul dari diri si pelaku.

Pelaku kemudian hilang kesabarannya hingga melakukan penganiayaan kepada anak tirinya tersebut.

"Hasil dari penyidikan yang kita lakukan jadi ibu tirinya merasa jengkel terhadap korban," ujar Dwi Santoso.

"Karena beberapa kali kalau diperintah oleh tersangka ini korban hanya bisa menangis sehingga mengakibatkan yang bersangkutan jengkel."

"Kemudian melakukan penganiayaan kepada korban," jelasnya.

Sedangkan untuk motif kedua adalah karena munculnya rasa cemburu atas perlakukan berbeda dari suaminya.

Dwi Santoso mengatakan berdasarkan pengakuan dari pelaku bahwa suaminya memiliki kecenderungan lebih kepada anak kandungnya, daripada kepada anak tirinya yang merupakan anak kandung dari pelaku.

Mengaku Sebal Melihat Wajah Korban, Pelaku Tega Tusuk Ketua RT hingga Tewas, Kesal Sering Ditegur

Halaman
123
Tags:
Kasus PembunuhanIbu TiriPinrang
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved