Virus Corona
Satu Keluarga Tenaga Medis Meninggal Berturut-turut Karena Corona, Bayi 1 Tahun Masih Berjuang Hidup
Satu keluarga di Sampang, Madura yang berprofesi sebagai tenaga medis dikabarkan meninggal berturut-turut akibat terjangkit Virus Corona.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Satu keluarga di Sampang, Madura yang berprofesi sebagai tenaga medis dikabarkan meninggal berturut-turut akibat terjangkit Virus Corona.
Diawali dengan sang ayah yang merupakan perawat senior di RSUD Sampang, meninggal pada Minggu (7/6/2020).
Kemudian sang ibu juga meninggal karena penyakit yang sama menyusul dua hari setelahnya.
Terakhir, sang anak yang berprofesi sebagai dokter di puskesmas Sampang, juga meninggal karena Covid-19, Senin (15/6/2020) dini hari.
Dilaporkan saat ini, istrinya yang juga berprofesi sebagai dokter tengah menjalani isolasi bersama anak tunggal mereka.

• Bagikan Pesan Haru sebelum Meninggal karena Corona, Dokter Sampang: Jangan Curigai Kami Mengada-ada
Dilansir TribunMadura.com, Senin (15/6/2020), Dokter asal Sampang tersebut meninggal setelah dirujuk ke rumah sakit Universitas Airlangga Surabaya.
Dokter berinisial DDY (34) tersebut sempat melakukan pemeriksaan mandiri dengan sang istri di salah satu rumah sakit di Pamekasan, Rabu (10/6/2020) sebelum akhirnya dinyatakan positif dan harus menjalani perawatan.
Kepada awak media, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sampang, Agus Mulyadi mengatakan bahwa DDY meninggal 2 hari setelah dirujuk.
"Setelah menjalankan perawatan dua hari, pada Senin pagi almarhum meninggal sehingga, dipulangkan ke tempat tinggalnya untuk dimakamkan sesuai protokol kesehatan Covid-19," ujar Agus.
Agus mengatakan bahwa DDY biasa bekerja di Puskesmas Tambelang, sementara sang istri EL (32) bekerja di Puskesmas Robatal.
"DDY tinggal di Kecamatan Kedungdung tapi bertugas di Puskesmas Tambelangan, begitupun dengan EL bertugas di Puskesmas Robatal," kata Agus.
EL hingga saat masih menjalani isolasi di sebuah rumah sakit di Surabaya setelah sempat dikarantina di RSUD Dr Mohammad Zyn Sampang.
Ia harus menjalani perawatan bersama anak tunggalnya yang masih berusia 1 tahun.
• Ucapan Duka Khofifah Indar Parawansa untuk Dokter Miftah yang Wafat karena Covid-19 dari Pasiennya
Dilansir Kompas.com, Senin (15/6/2020), Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur, Sutrisno mengabarkan bahwa kondisi ibu dan anak tersebut dalam keadaan baik.
“Saat ini istri dan anaknya dalam kondisi baik di RSUA Surabaya,” ungkap Sutrisno.
Ia juga sempat menyinggung bahwa DDY yang menjadi rekan sejawatnya diketahui tidak memiliki penyakit perantara atau komorbid.
“Tidak ada info (komorbid). Masih muda usianya sekitar 35-an tahun,” terangnya.
DDY Sempat Bagikan Pesan Terakhir
Dilansir Kompas.com, Selasa (16/6/2020), DDY membagikan catatan kepada kawan-kawannya saat dirujuk ke Surabaya untuk ditangani lebih lanjut.
"Ini adalah realitas yang kita hadapi. Kita tidak meminta dipuja, Kita tidak meminta disanjung Kalau memang anda harus keluar rumah karena pekerjaan dan perputaran ekonomi, insya Allah kita akan memahami tapi jangan curigai kami mengada-ada dengan penyakit ini Karena kita tidak akan tau penyakit ini mengenai siapa dan dimana," ujar DDY dalam pesan tertulis tersebut.
Catatan yang berisi pesan haru tersebut kemudian dibagikan secara berantai kepada rekan lainnya.
Satu dari penerima pesan itu adalah Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang, Agus Suryantoro.
Ia menyebutkan bahwa pesan terakhir DDY tersebut bertujuan untuk menyadarkan masyarakat bahwa Covid-19 merupakan bencana nyata yang harus dihadapi masyarakat.
Sebagai pengidap penyakit tersebut, DDY meminta agar warga masyarakat tidak berasumsi macam-macam dan menyebut pandemi tersebut sebagai kebohongan semata.
Pesan lainnya dari dr DDY bahwa corona bukan rekayasa. Jadi, kita semua diajak agar selalu waspada agar tidak seperti nasib dr DDY," tutur Agus.
Diketahui, ayah DDY yang bekerja sebagai perawat senior di RSUD Sampang, dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19, Minggu (7/6/2020).
Kemudian, dua hari sesudahnya ibu kandungnya juga dinyatakan meninggal dunia karena terserang penyakit yang sama.
Sedangkan istri DDY, EL saat ini masih harus berjuang melawan penyakit yang berturut-turut membunuh keluarganya tersebut bersama anaknya yang masih bayi.
Keduanya dinyatakan positif terjangkit Virus Corona dan harus menjalani isolasi di rumah sakit.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sampang, Juwardi turut menyesalkan kepergian DDY dan keluarga.
"Kami betul-betul berduka, karena keluarga besar dr DDY merupakan tenaga medis di Kabupaten Sampang yang sama-sama berjuang untuk melawan Covid-19, namun harus gugur karena terserang Covid-19," kata Juwardi. (TribunWow.com/ Via)
Sebagian artikel ini merupakan olahan dari TribunMadura.com dengan judul "Nasib Miris Keluarga Nakes di Sampang, Ayah Ibu Anak yang Dokter Meninggal Beruntun Terpapar Corona" dan Kompas.com dengan judul "Dokter di Madura dan Orangtuanya Meninggal karena Corona, Istri dan Bayi Positif", serta "Ramai soal Dokter di Sampang Meninggal Menyusul Kedua Orangtuanya karena Corona"