Terkini Daerah
Berencana Surati Presiden Jokowi, Pengacara Aulia Kesuma: Ada Kehidupan Anak 4 Tahun Dipertaruhkan
Pengacara terdakwa pembunuhan berencana Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin akan ajukan banding dan surati Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Ananda Putri Octaviani
Sehingga, perbuatan sadis kedua pelaku layak dijatuhi hukuman yang setimpal.
"Menyatakan terdakwa satu Aulia Kesuma dan terdakwa dua Geovanni Kelvin terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pembunuhan berencana. Menjatuhkan terdakwa atas nama Aulia Kesuma dan terdakwa dua atas nama Geovanni Kelvin masing-masing dengan pidana mati," kata hakim saat membacakan putusan.
Menanggapi vonis tersebut, Jaksa Penuntut Umum, Sigit Hendradi, menyampaikan apresiasinya.
Namun ia tak mau terlalu cepat merasa senang, lantaran masih harus menangani kasus tersebut bila terdakwa akan mengajukan banding.
"Kita tunggu dulu sikap dari mereka, (pihak kuasa hukum). Kalau mereka minta banding saya juga minta banding," tegas Sigit.
Keluarga Korban Minta Anak Tak Dijadikan Tameng Hukum
Keluarga korban yang diwakili oleh sang kakak, Nani Sadili, meminta agar kuasa hukum pelaku untuk tidak menggunakan anak korban yang masih kecil sebagai alasan.
Ia menyebutkan bahwa kuasa hukum Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin, putra pelaku yang turut terlibat, sering menjadikan putri pelaku sebagai tameng agar hakim meringankan hukuman sang ibu.
Dilansir KompasTV, Senin (15/6/2020), Nani menyebutkan bahwa kuasa hukum Aulia sering membawa-bawa nama anak pelaku dan korban.
Ia merasa tidak senang lantaran anak pelaku yang bernama RE (4) disebut akan hidup sebatang kara jika ibunya dihukum.
Mewakili keluarga besarnya, Nani membantah tudingan tersebut.
Ia mengatakan bahwa keluarga korban siap merawat dan membesarkan Rena, sehingga peran Aulia sebagai ibu tidak terlalu berpengaruh lagi.
Nani kemudian menitipkan pesan untuk kuasa hukum Aulia, Firman Chandra, untuk tidak terus menyebut nama RE untuk mendapat simpati hakim.
"Saya sekali lagi tolong Pak Firman sebagai penasehat hukum, jangan memblow up terus Si RE itu bahwa ia tidak punya siapa-siapa," kata Nani.
Wanita yang saat itu mengenakan hijab berwarna hitam tersebut mengungkapkan bahwa korban memiliki banyak saudara.