Breaking News:

Virus Corona

Warga Paksa Petugas Corona Lepas Hazmat dan Ancam Bakar Mobil, Gugus Tugas: 'Di Sini Tak Ada Covid'

Proses pemakaman pasien dalam pengawasan (PDP) Virus Corona (Covid-19) menjadi ricuh di Pamekasan, Jawa Timur.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
Capture YouTube TvOne
Ricuh warga Pamekasan, Jawa Timur mengambil paksa jenazah PDP Covid-19, dalam Kabar Pagi, Senin (15/6/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Proses pemakaman pasien dalam pengawasan (PDP) Virus Corona (Covid-19) menjadi ricuh di Pamekasan, Jawa Timur.

Jenazah yang berasal dari Kecamatan Waru berinisial S (60) hendak diambil paksa oleh warga saat akan diantar ke lokasi pemakaman pada Sabtu (13/6/2020).

Diduga warga setempat menolak jenazah dimakamkan dengan cara protokol Covid-19.

Ketua Gugus Tugas Covid-19 RSUD Slamet Martodirdjo dr Syaiful Hidayat menjelaskan kronologi pengambilan paksa jenazah PDP Covid-19, dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Senin (15/6/2020).
Ketua Gugus Tugas Covid-19 RSUD Slamet Martodirdjo dr Syaiful Hidayat menjelaskan kronologi pengambilan paksa jenazah PDP Covid-19, dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Senin (15/6/2020). (Capture YouTube Apa Kabar Indonesia TvOne)

Hasil Swab Negatif, Keluarga Makamkan Ulang Jenazah PDP Corona: Tidak Ada Gejala Demam, Batuk, Sesak

Dilansir TribunWow.com, Ketua Gugus tugas Covid-19 RSUD Slamet Martodirdjo dr Syaiful Hidayat mengonfirmasi kejadian tersebut.

Ia menjelaskan kronologi kejadian yang berujung kericuhan tersebut.

"Pasien kami tanggal 10 kemarin dirawat kemudian meninggal. Kita sudah lakukan protokol kesehatan untuk pemakaman," kata dr Syaiful Hidayat, dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi di TvOne, Senin (15/6/2020).

Pihak rumah sakit sudah menyiapkan tim pemakaman dan ambulans.

Syaiful menyebutkan keluarga sudah setuju jenazah akan dimakamkan dengan protokol kesehatan.

"Keluarga pun sudah menerima pasien ini dimakamkan di tempat yang ditentukan," papar Syaiful.

Namun dalam proses menuju lokasi pemakaman muncul sekelompok warga mengadang ambulans.

Mereka melarang petugas pemakaman masuk ke wilayah tersebut.

"Di tengah jalan, sebelum sampai ke lokasi petugas kami dicegat sekelompok warga," tutur Syaiful.

"Jumlahnya sekitar 300 sampai 500 orang. Warga mencegat petugas kami agar jangan sampai masuk ke wilayah itu," jelasnya.

Tidak hanya itu, para petugas dipaksa melepas pakaian alat pelindung diri (APD) yang diwajibkan untuk menangani kasus Covid-19.

Warga bahkan mengancam akan membakar mobil jenazah.

Halaman
123
Tags:
CoronaCovid-19Alat Pelindung Diri (APD)Gugus TugasPamekasan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved