Breaking News:

Terkini Daerah

Diduga Cabuli Anak Selama 14 Tahun, Berikut Alasan Kasus di Lingkungan Gereja Depok Baru Terungkap

Kasus dugaan pencabulan yang terjadi di lingkungan gereja, menggegerkan jemaat Gereja Paroki Santo Herkulanus, Depok, Jawa Barat.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Ananda Putri Octaviani
DOKUMENTASI TRIBUN MANADO
Ilustrasi. Sejumlah anak diduga menjadi korban pelecehan oleh oknum pembina pelayanan ibadah sebuah gereja di Depok, Jawa Barat. 

TRIBUNWOW.COM - Kasus dugaan pencabulan yang terjadi di lingkungan gereja, menggegerkan jemaat Gereja Paroki Santo Herkulanus, Depok, Jawa Barat.

Pelaku pelecehan merupakan pembina tugas pelayanan bagi anak-anak, yang telah bertanggung jawab sejak tahun 2000.

Kasus tersebut baru mencuat akhir-akhir ini, padahal menurut hasil penyelidikan sementara, seorang korban mengaku pernah mengalami pencabulan pada tahun 2006.

Ilustrasi kekerasan
Ilustrasi pelecehan seksual pada anak. Pengurus tempat ibadah, SPM (42), diduga melakuakan pencabulan terhadap sejumlah anak yang menjadi binaannya. (Picture Alliance/ ZB)

Diduga Cabuli Anak-anak sejak 2006, Pengurus Gereja di Depok Ditangkap Polisi, Begini Kronologinya

Kasus Dugaan Pencabulan Anak di Lingkungan Gereja Depok Disinyalir Sejak 2006, Berikut Modusnya

Dilansir Kompas.com, Senin (15/6/2020), pendamping hukum para korban, Azas Tigor Nainggolan, menduga adanya beberapa faktor yang membuat kasus ini baru terkuak setelah 14 tahun.

Ia menuturkan adanya dugaan bahwa korban yang masih dibawah umur tidak mengerti bahwa dirinya telah mengalami pelecehan secara seksual.

"Saya melihat ini ada situasi di mana korban tidak tahu bahwa dirinya sedang dilecehkan karena mereka masih anak-anak, paling kecil 11 tahun," ungkap Tigor.

Selain anak, adapula orang tua yang tidak memahami bahwa anaknya telah menjadi korban pencabulan.

Adapun beberapa orangtua yang paham, mengaku merasa malu sehingga malah cenderung menyembunyikan hal tersebut.

"Ketika saya mengobrol dengan orangtuanya, juga orangtuanya kadang tidak ngeh, tidak tahu. Anak-anaknya juga tidak menceritakan ke orangtuanya."

"Kemudian kalau mereka tahu, ada juga orangtua yang takut dan malu," tuturnya.

Sementara ini, total terdapat 11 korban yang disinyalir terkait dengan kasus pencabulan oknum pengurus gereja tersebut.

"Yang mengaku langsung kepada saya, setidaknya yang sudah clear mengaku, ada 6 orang. Tapi, yang masih butuh klarifikasi ada sekitar 5 lagi," lanjut Tigor.

"Dari 6 orang itu, pencabulan terjadi pada periode yang berbeda sejak beberapa tahun ke belakang. Yang saya terima, paling lama kejadian terlacak tahun 2006," jelasnya.

Menurut hasil investigasi yang dilakukan timnya, pelaku berinisial SPM (42) tersebut melecehkan korbannya dengan memberi ancaman.

Ia berdalih mengajak korban untuk membereskan perlengkapan, kemudian memaksa korban dan mengancam tidak akan memberi tugas pelayanan bila anak tersebut menolak.

Halaman
12
Tags:
PencabulanDepokGereja
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved