Terkini Nasional
Minta Jokowi Turun Tangan, Novel Baswedan: Bukankah sejak Awal Presiden Beri Perhatian soal Ini?
Penyidik senior KPK, Novel Baswedan meminta supaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan terhadap penegakan hukum di Tanah Air.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan meminta supaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan terhadap penegakan hukum di Tanah Air.
Novel Baswedan juga meminta supaya kasus yang menimpa dirinya bisa mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya.
Dilansir TribunWow.com, Novel Baswedan mengaku merasa ada kejanggalan setelah keluarnya putusan dari jaksa penuntut umum (JPU) yang hanya memberikan tuntutan 1 tahun penjara kepada kedua terdakwa.

• Masinton Sebut Banci soal Tuntutan 1 Tahun Terdakwa Kasus Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan
Dalam tayangan Kompas Malam, Sabtu (13/6/2020), Novel Baswedan meminta supaya momen ini bisa digunakan untuk memperbaiki penegakan hukum yang berlaku.
Bahkan dirinya juga meminta Jokowi untuk memberikan evaluasi terhadap perbaikan penegakan hukum yang sering dicap tumpul.
"Catatan bagi kita semua, semoga ini bisa menjadi upaya perbaikan, saya tidak tahu perbaikannya akan seperti apa," ujar Novel Baswedan.
Novel berharap banyak kepada Jokowi dan mendesak supaya turun tangan untuk memberikan pengaruh terhadap kasus ini.
Dirinya tidak ingin Jokowi hanya berdiam menyaksikan penegakan hukum yang kacau.
"Tetapi tentunya dalam kesempatan ini saya juga mendesak kepada bapak Presiden apakah akan tetap membiarkan apakah terus kemudian akan turun untuk membenahi masalah-masalah seperti ini," pinta Novel.
Novel lantas mengingatkan kepada Jokowi bahwa kasus ini sempat menjadi perhatian besar dan mengatakan akan mengusut tuntas dan memberikan hukuman yang tegas kepada pelaku.
• Sebut Dagelan Penegakan Hukum Kasus Novel Baswedan, Pengacara: Kejaksaan Representasi Negara
Ia meminta supaya hal itu benar-benar ditunjukkan saat ini setelah keluarnya tuntutan yang begitu ringan.
Menurutnya, sudah banyak bukti-bukti yang menunjukkan tidak ada keadilan dalam penegakan hukum di negeri ini, termasuk yang sedang terjadi, yakni terhadap kasus penyiraman air keras yang berdampak pada kerusakan organ tubuh.
"Bukankah sejak awal Bapak Presiden memberikan perhatian soal ini, tapi kemudian mempercayakan kepada aparatur yang sedang bekerja?," terang Novel.
"Bukankah sudah sangat cukup alasan untuk menunjukkan bahwa aparatur bekerja dengan bermasalah di sana-sini?," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 1.04: