Virus Corona
Penularan Covid-19 Terus Meningkat, Epidemiolog Sebut Bukan karena Pelonggaran: Lihat 2 Minggu Lalu
Pandu Riono sebut peningkatan kasus positif Covid-19 bukan semata-mata karena pelonggaran atau PSBB transisi.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono memberikan analisa terkait meningkatnya kasus penuralan Covid-19 di tanah air.
Seperti diketahui, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah mulai dilonggarkan untuk menuju ke arah kenormalan baru (new normal).
Karena itu, kenaikan kasus yang signifikan beberapa waktu terakhir langsung dikaitkan dengan pelonggaran tersebut.

• Surabaya Tak Lagi PSBB, Risma Beberkan Cara Tangani Kasus Corona: Saya Tak Perhatikan Zona
Dikutip dari covid19.kemenkes.go.id, pada Rabu (10/6/2020), terdapat penambahan 1.241 kasus baru, dari sebelumnya 33.076 kasus.
Sedangkan pada hari sebelumnya yakni, Selasa (9/6/2020), terdapat 1.043 kasus baru, dari sebelumnya 32.033 kasus.
Meski begitu, Pandu Riono menyampaikan kenaikan angka penularan tersebut tidak ada kaitannya pelonggaran yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir.
Hal itu karena data yang muncul merupakan akbit dari perilaku masyarakat yang terjadi satu sampai dua minggu yang lalu.
"Sebenarnya enggak ada kaitannya dengan pelonggaran," ucap Pandu dikutip melalui tayangan di kanal YouTube metrotvnews.
"Karena kalau kita daatkan kaasus yang tinggi hari ini, itu adalah kira-kira akibat perilaku penduduk dua minggu atau seminggu yang lalu," imbuhnya, Rabu (10/6/2020).
Jika melihat dua pekan yang lalu, maka angka tersebut memang masuk akal karena ada sejumlah kegiatan yang secara masif membuat masyarakat meningkatkan interaksi langsung antar sesama.
• Sehari Ada 31 Kasus Baru, Transmisi Lokal Virus Corona di Bali Meningkat Tajam
• Waspadai Klaster Baru Makassar, Gubernur Sulsel Buru Oknum yang Jemput Paksa Jenazah Corona: 3 RS
Akibatnya, bahkan kini tidak hanya angka saja namun juga ditemukan klaster-klaster baru.
"Jadi kalau lihat dua minggu yang lalu, masyarakat ada mudik balik, ada kegiatan silaturahmi hari raya Idul Fitri, dan kegiatan-kegiatan yang ramai di bulan Ramadan di pasar dan sebagainya," ujar Pandu.
"Jadi dampaknya sekarang terlihat tuh, kita temukan kalster-klaster baru pasar dan sebagainya," tutur Pandu.
Secara sederhana, peningkatan kasus tersebut adalah karena kecepatan testing dan pelacakan yang dilakukan.
Namun, hal tersebut bukan berati negatif karena semakin cepat terlacak semakin cepat rantai penularan terputus.