Breaking News:

Virus Corona

Ketua IDAI Sebut Singapura Siap Buka Sekolah: Dengan Pemeriksaan 50 Kali Lebih Banyak dari Indonesia

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dokter Aman Bhakti Pulungan dengan tegas menolak wacana pembukaan sekolah.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
channel Youtube Najwa Shihab
dokter Aman Bhakti Pulungan dengan tegas menolak wacana pembukaan sekolah saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa pada Rabu (5/11/2020). 

TRIBUNWOW.COM -  Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dokter Aman Bhakti Pulungan dengan tegas menolak wacana pembukaan sekolah.

Dokter Aman Bhakti Pulungan mengatakan bahwa negara-negara lain juga belum siap membuka sekolah. 

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Najwa Shihab pada Rabu (10/6/2020), Ia mengatakan bahwa dokter anaklah yang tahu dengan jelas mengenai Virus Corona pada anak-anak.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dokter Aman Bhakti Pulungan dengan tegas menolak wacana pembukaan sekolah hal itu membuat Anies tampak tersenyum di acara Mata Najwa pada Rabu (5/11/2020).
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dokter Aman Bhakti Pulungan dengan tegas menolak wacana pembukaan sekolah hal itu membuat Anies tampak tersenyum di acara Mata Najwa pada Rabu (5/11/2020). (channel Youtube Najwa Shihab)

 

Bahas PSBB Transisi, Ini Reaksi Anies Baswedan saat Najwa Shihab Singgung soal New Normal: No No No

"Kami tahu ilmunya, tentulah kami juga punya pakar-pakar yang paham mengenai statistik dan kami tahu," imbuhya.

Lalu, dokter Aman bercerita bahwa di suatu provinsi ada 1000 sample Virus Corona pada anak.

Ia tidak bisa membayangkan kasus baru Virus Corona pada anak.

"Dan ini hasilnya dengan segala analisis tadi, sekarang ada di suatu provinsi seribu sample masih menunggu, kita tidak tahu lagi berapa anak nanti kalau rapat setiap senin akan sakit," ungkapnya.

Lalu, dokter Aman bertanya pada Najwa Shihab maupun Pakar Gugus Tugas Covid-19, bersedia tidak anak-anak mereka kembali sekolah pada saat seperti ini.

"Nah jadi kami memahami perasaan ini, dan pertanyaannya yang utama juga saya tanyakan juga di sini."

"Kalau misalnya punya anak, Pak Wali Kota punya anak, Pak Pandu punya cucu atau anak, atau Pak Wiku punya cucu atau anak, siap enggak kalau minggu depan disuruh sekolah," ungkap dokter Aman.

Ngaku Kesulitan Undang Menkes di Mata Najwa, Najwa Shihab Sampaikan Pesan untuk Terawan: Kami Tunggu

Lalu, dirinya yang juga pengurus organisasi kesehatan anak di kancah Internasional menceritakan banyak negara lain belum siap membuka sekolah.

"Saya katakan berulang kali, bukan saya ingin mengatakan, saya juga Presiden Anak Asia Pasific, dan Eksekutif dokter Anak di seluruh dunia."

"Kemarin kita rapat lagi, tadi pagi saya tanya lagi dengan Pakistan, Pakistan belum siap, jumlah pemeriksaan mereka lima kali dari kita," ungkap dia.

Hanya Singapura yang siap dengan pembukaan sekolah itupun dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Malaysia 20 kali dari kita mereka belum siap, Singapura sudah siap. Singapura itu pemeriksaannya 50 kali dari kita," ujarnya.

Meski dengan protokol kesehatan yang sangat ketat, namun rupanya masih ada saja anak yang tertular Covid-19.

"Dan pada saat dibuka itu tetap ada anak yang positif. Ternyata dia bukan terkena di sekolah, dia terkena dalam perjalanan pulang, tetapi itu dengan kontrol yang sangat ketat," ujar dia.

 Bahas Corona, Lihat Reaksi Najwa Shihab saat Gus Miftah Sindir Orang Ngaku Jadi Ahli: Bagus Banget

Lihat videonya mulai menit ke-8:16:

Tingkat Kematian Anak akibat Corona Tinggi

Sebelumnya dokter Aman mengatakan bahwa tingkat kematian pasien Corona pada anak cuku tinggi

Hal itu diungkapkan dokter Aman B. Pulungan pada dialog virtual di acara Satu Meja Kompas TV pada Rabu (2/6/2020).

Mulanya, dokter Aman menjelaskan bahwa data yang dimiliki IDAI dengan pemerintah hampir sama.

"Kalau data kita sebetulnya ini hampir sama tentunya dengan data yang ada di pemerintah."

"Jadi data kita kumpulkan dari dokter anak yang merawat dari seluruh Indonesia," jelas dokter Aman.

Sementara ini, anak yang positif Virus Corona di Indonesia sudah 1000.

Namun, ia menduga bisa jadi lebih banyak dari itu.

"Dan sampai saat ini yang positif infeksi itu hampir mendekati 1000 bahkan kalau kita lihat data sekarang di Jatim ataupun di DKI bahkan lebih dari pada itu."

"Jadi ada beberapa data itu bahkan lebih dari data yang ada dari dokter anak yang merawat," jelasnya.

Lalu, ia menyoroti jumlah meninggal akibat Virus Corona pada anak.

 Tentang New Normal di Sekolah, Dokter Anak Soroti Herd Immunity: Bersabarlah Dulu

Dokter Aman mengatakan bahwa kematian pada anak akibat Covid-19 di Asia cukup tinggi.

"Namun data yang meninggal di kita juga cukup bermakna, jadi yang kami sangat konsen adalah bahwa dibandingkan dengan negara-negara lain itu kita yang paling bermakna dan tinggi terutama di Asia, kita belum tau di Amerika kapan selesainya."

"Tinggi dibanding di tempat lain yang untuk meninggal," ungkap dokter Aman.

Jumlah Pasien Dalam Pengawasan juga cukup banyak.

"Yang positif itu sampai awal minggu ini 26 dan PDP yang meninggal itu 100 an."

"Jadi kalau diperiksa lebih banyak lagi, tentu lebih banyak lagi yang positif mungkin yang meninggal," kata dia.

Akibatanya, IDAI mengusulkan agar sekolah lebih baik dibuka pada Desember 2020.

 Soal Ibadah saat New Normal, Jusuf Kalla: Kita Berdosa bila Tidak Beri Kesempatan Orang Salat Jumat

"Dengan data-data kemudian, IDAI kemudian mengusulkan agar pendidikan berupa tatap muka diundur ke Desember 2020," tanya presenter.

"Betul bagi kami satu anak meninggalpun tidak boleh di negara kita ini," jawab dokter Aman.

Ia mengatakan, semua komponen data terkait Virus Corona pada anak masih meningkat.

Sehingga, ia meminta agar bisa menjaga anak untuk tetap berada di dalam rumah.

"Jadi ketika kita lihat data kami bahwa ini masih meningkat baik yang PDP maupun yang positif, maupun yang meninggal ini kurvanya masih meningkat."

"Jadi kami menganggap bahwa untuk saat ini anak masih musti di rumah dulu, di rumah dulu, tolong kita lindungi anak Indonesia," imbaunya.

 New Normal Bakal Diterapkan, Pakar Gamblang Sebut Tak Ada Satupun yang Siap: Kita Bermain Risiko

Lihat videonya mulai menit ke-44:00:

 

(TribunWow.com/Mariah Gipty)
Tags:
Virus CoronaCovid-19SingapuraIndonesiaAman Bhakti Pulungan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved