Virus Corona
Yakin Covid-19 akan Lama Hilang, Erlina Burhan Ngaku Enggan Berdamai dengan Corona: Tak Anggap Teman
Juru Bicara Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Erlina Burhan mengaku enggan berdamai dengan Virus Corona.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
Pernyataan Anies menyusul data kasus baru Covid-19 pada Selasa (10/6/2020), yang memaparkan terdapat 234 kasus baru di DKI Jakarta.
• Sebut PSBB Transisi Jakarta dan Malang Raya Bingungkan Publik, Pakar: Hanya untuk Sekedar Beda Saja
Anies Baswedan menjelaskan bahwa pihakya memang akan memperbanyak pengujian.
Sehingga, ia mengakui bahwa hal itu membuat lonjakan kasus baru.
"Nah proses dalam satu minggu ini kita juga, atau satu bulan ini kita juga mengaktifkan proses deteksi kepada masyarakat yang punya potensi penularan Covid."
"Jadi kalau Bang Karni lihat angka hari ini itu termasuk tinggi, jadi hari ini itu penambahan kasus ada 234 kasus," jelas Anies.
Anies mengungkapkan, angka tersebut menjadi rekor jumlah kasus baru terbanyak di Jakarta sejauh ini.
Namun, ujarnya, angka kasus baru itu bukan karena ada penularan baru.
"Ini rekor terbanyak di Jakarta, sebelumnya 16 April itu 223 kasus."
"Tetapi perlu saya sampaikan di sini, angka tertinggi hari ini itu bukan berarti selama ini ada lonjakan kasus seperti yang dibayangkan," jelasnya.
• Anies Kenalkan KSBB di Forum Internasional terkait Corona: Mari Balas Apa yang Telah Jakarta Berikan
Ia mengatakan, 40 dari 234 kasus itu merupakan data dari rumah sakit.
"234 kasus ini, 40 rapelan dari rumah sakit, jadi angkanya yang benar adalah 194," ungkapnya.
"194 itu dari mana? 113 dari pasien, 110 kegiatan tracing puskesmas," ujarnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menegaskan selama PSBB transisi ia ingin meningkatkan peran puskesmas untuk melakukan test PCR.
"Ini yang mau saya sampaikan, di masa transisi ini kita melakukan kegiatan tracing oleh puskesmas-puskesmas, bahkan secara khusus dibuatkan perintah kepada seluruh puskesmas untuk melakukan testing PCR."
"Jadi bukan rapid test, PCR, jadi puskesmas kita melakukan aktif case finding," tegasnya. (TribunWow.com)