Virus Corona
Ditanya Karni Ilyas di ILC Alasan Pakai Istilah PSBB Transisi, Anies Baswedan: Ini Belum Normal
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan alasannya terkait pemilihan diksi PSBB transisi ketimbang masa New Normal.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
Dirinya membandingkan pada awal Maret yaitu terdapat 2 kasus positif dengan kondisi sekarang yang penambahan kasusnya bisa mencapai ratusan.
"Kalau dilihat sejarahnya di kasus Jakarta pada awal Maret itu ada 2 kasus positif," kata Anies.
"Dan hari ini (Selasa, 9 Juni 2020 -red) ada 194 kasus positif, artinya bulan Maret itu 2 di tanggal 3 Maret, hari ini kita umumkan ada 194," ungkapnya.
Maka dari itu, Anies tidak setuju dengan penyebutan New Normal karena memang fakta di lapangan belum normal.
"Jadi tidak bisa kita bilang bahwa sekarang kita sudah berada dalam situasi yang normal," ungkapnya.
"Ini belum normal, wong masih ketemu kasus terus kok," tegasnya.
• Reaksi Risma saat Ditanya Kenapa Tak Ingin Tiru Anies soal PSBB Transisi: Kami Sudah Tau Pasien Itu
Simak videonya mulai menit ke- 24.13
Effendi Gazali Sebut Anies Terkesan Tak Ingin Melawan Pusat
Pakar Komunikasi Prof. Effendi Gazali mempunyai kesan tersendiri terhadap keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang memilih PSBB transisi.
Dilansir TribunWow.com, Efendi Gazali menilai bahwa Anies Baswedan kesannya tidak ingin melawan kebijakan pemerintah pusat terkait New Normal.
Hal ini disampaikan Effendi Gazali saat menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (9/6/2020).

• Di ILC, Anies Klarifikasi soal Rekor Lonjakan Corona di Jakarta: Bukan Seperti yang Dibayangkan
Effendi Gazali mulanya mengatakan bahwa istilah New Normal bisa membingungkan masyarakat awam.
Menurutnya, kondisi tersebut yang membuat para kepala daerah menerjemahkan lain yang lebih mudah untuk diartikan.
Dirinya lantas mencontohkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang menggunakan istilah lain yang lebih familiar, yakni adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Tak hanya Ridwan Kamil, Effendi Gazali juga menyinggung Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.