Virus Corona
Cabut PSBB saat Covid-19 Masih Tinggi, Risma Ibaratkan Diri Karyawan Kena PHK: Makan untuk Sehari
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan alasannya tidak memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Sekarang saya tanya, kalau saya kepala keluarga, saya kemudian dapat bantuan sembako dari pemerintah kota. Saya terkena PHK," jelas Risma.
"Saya dapat bantuan sembako 10 kilogram beras dan lain-lain. Kemudian dia tidak bisa bekerja," lanjutnya.
Meskipun sudah ada bantuan sosial, kondisi keluarga semacam ini membuat Risma menjadi prihatin.
"Dia punya istri atau dua anak atau tiga anak. Bisakah kira-kira kita hidup?" ungkapnya.
Risma memaparkan tidak semua keluarga dapat menabung sebelum kondisi ekonomi memburuk akibat pandemi.
"Sedangkan kemarin saat dia bekerja, itu pendapatannya sehari bisa dimakan untuk sehari. Dia tidak ada potensi untuk nabung," katanya.
"Mungkin dia bisa nabung emas, tapi enggak bisa jual karena tidak ada toko emas yang buka," lanjut Wali Kota Surabaya ini.
Maka dari itu, ia memutuskan untuk tidak memperpanjang PSBB dan mengizinkan kegiatan masyarakat dengan protokol ketat.
"Karena itu, yang kita lakukan adalah membuat protokol yang saya ketat," papar Risma.
Menurut dia, protokol kesehatan akan dilakukan pada setiap sektor usaha terutama tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan keramaian.
"Saya minta staf, saya sebar. Ini laporannya ada semua. Bagaimana di pertokoan, bagaimana di mal," tutur Risma.
"Kemudian bagaimana di pasar sehingga kami menata pasar itu berat sekali, Pak Karni," tambahnya.
• Ingin PSBB Surabaya Raya Dihentikan meski Kasus Masih Tinggi, Risma Prihatin Banyak Pengangguran
Lihat videonya mulai menit 15:00
Tanggapan Khofifah