Virus Corona
Tak Sepakat dengan Istilah New Normal dari Pusat, Walkot Malang Sutiaji: Saya Ikuti Pedoman WHO
Wali Kota Malang, Sutiaji mengaku tidak sepakat dengan penyebutan istilah New Normal yang disampaikan oleh pemerintah pusat.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Berkaitan dengan masalah New Normal ini kan ada kaidah pedoman dari WHO transisi pasca restriksi itu PSBB harus memastikan enam hal," kata Sutiaji.
"Yang pertama adalah bukti persebaran kasus terkontrol, yang kedua adalah kapasitas kesehatan harus tersedia," bebernya.
"Yang ketiga populasi berisiko harus dilindungi."
Lebih lanjut, Sutiaji menyadari untuk menuju New Normal tentu tidak bisa dilakukan secara langsung.
Melainkan harus melalui proses yang dinamakan sebagai masa transisi.
"Saya lebih cenderung memang mencari masa transisi karena begitu langsung ke istilahnya New Normal ini banyak item-item yang seharusnya sudah kita mampu kita pertahankan di PSBB nanti akan masuk kepada gelombang New Normal itu," pungkasnya.
• Tak Mau Buru-buru Terapkan New Normal, Ganjar Ungkap Kewajiban Baru Warga: Jangan Salah Persepsi
Simak videonya:
Pengamat Bandingkan PSBB Malang dengan Jakarta
Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah membandingkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilakukan di Malang dan DKI Jakarta.
Ia menyinggung bagaimana perilaku di masyarakat di kedua wilayah tersebut dapat membantu menekan penyebaran Virus Corona (Covid-19) atau tidak.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam acara Dua Arah di Kompas TV, Senin (8/6/2020).
Sebelumnya Wali Kota Malang Sutiaji memaparkan bagaimana PSBB masa transisi diterapkan di wilayahnya.
Ia menyebutkan dalam masa PSBB menuju new normal ini masyarakat Malang sudah mulai memiliki kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan.
"Ketaatan dari masyarakat sudah mulai tumbuh lagi. Artinya kalau berperilaku seperti kemarin-kemarin ini akan dibatasi lagi," kata Sutiaji.
"Jadi boleh kamu hidup, keluar, tapi tetap harus pakai masker, tetap social distancing-nya harus dijaga," lanjutnya.