Virus Corona
Sering Dapat Arahan Tak Jelas soal Covid-19, Pakar Epidemiologi Akui Bingung: Saya Harus Bagaimana?
Pakar Epidemiologi dr Bonny W Lestari menyebutkan pemerintah pusat sering menyampaikan kebijakan yang tidak sinkron terkait penanganan Covid-19.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Ia juga menyinggung kebijakan new normal yang imbauannya berbeda-beda.
"Jadi ada distorsi informasi dari pusat sampai ke daerah. Ini memengaruhi juga pemahaman daerah bagaimana menyikapi si new normal ini," katanya.
"Jadi mereka bingung di daerah ini saya harus bagaimana? Karena banyak sekali kriteria," lanjut dr Bonny.
Ia memberi contoh lain tentang status zona daerah yang memiliki kasus pasien Corona (Covid-19).
Menurut dr Bonny, kriteria yang disampaikan berbeda-beda sehingga pemerintah daerah kebingungan bagaimana menetapkan status new normal dan melonggarkan PSBB.
"Kayak sekarang misalnya Gugus Tugas mengeluarkan zona, lalu pemerintah provinsi mengeluarkan juga zona kewaspadaan," papar dr Bonny.
"Ini yang mana yang harus kita gunakan? Karena kriteria-kriteria itu yang harus menjadi rambu-rambu kapan mereka bisa melonggarkan atau tidak," tutupnya.
• Diminta Berdamai dengan Corona, Gus Miftah Blak-blakan Tolak Imbauan Jokowi: Ambigu Bahasa Ini
Lihat videonya mulai menit 38:00
Survei Kepuasan Kinerja Jokowi Turun selama Pandemi
Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan survei kepuasan masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurun selama masa pandemi Virus Corona (Covid-19).
Ia memaparkan kepuasan masyarakat terhadap pemerintah pusat saat ini hanya 56 persen dan kepuasan terhadap sosok Jokowi sendiri 66 persen.
Menurut dia, angka tersebut turun cukup jauh dari survei yang diadakan bulan Februari 2020.
• Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo dan Jokowi Menurun, Ganjar dan Ridwan Kamil Makin Meningkat
Burhanuddin menilai perbedaan angka antara kepuasan terhadap Jokowi dengan pemerintah secara keseluruhan tampak signifikan.