Virus Corona
Risma Minta PSBB Surabaya Dicabut, Khofifah Singgung Covid-19 Masih Tinggi: Optimisme Memang
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan alasan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya tidak diperpanjang.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Meskipun begitu, Risma ingin mengusulkan PSBB dicabut agar aktivitas ekonomi dapat berjalan kembali.
Ia menyebutkan usul tersebut sebelumnya sudah sempat diutarakan.
"Mudah-mudahan usulan saya diterima," ungkap Tri Rismaharini, dalam tayangan Kompas TV, Minggu (7/6/2020).
Risma menyebutkan dirinya lebih memilih untuk memperketat protokol kesehatan.
"Kita tidak lakukan itu, tapi protokol diperketat. Jadi protokol itu yang harus diperketat," jelas Risma.

Usulan itu muncul saat melihat kondisi ekonomi masyarakat yang mulai terpuruk selama pandemi.
Ia menyinggung banyak orang yang kehilangan pekerjaannya saat ini.
"Tadi saya sampaikan ini menyangkut masalah ekonomi warga," papar Risma.
"Jangan sampai tidak bekerja," tambahnya.
Ia memberi contoh pada pusat perbelanjaan seperti mal yang kehilangan pengunjung selama masa pandemi.
Risma berharap pertimbangan ekonomi tersebut dapat disetujui Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Kita enggak bisa lihat kalau mal terus down, turun, 'kan SPG-nya juga bisa dipecat," jelas Risma.
• Sempat Disebut Zona Hitam, Surabaya Kini Catat 519 Pasien Positif Covid-19 Sembuh Hanya dalam 5 Hari
"Mudah-mudahan bisa diterima sama Bu Gubernur," lanjutnya.
Ia menyebutkan rencana tersebut masih dibahas timnya.
"Sekali lagi, saya khawatir hotel dan restoran kalau enggak bisa dihidupkan nanti pegawainya diberhentikan dan sebagainya," kata Risma.
"Enggak mungkin membayar orang dalam posisi nganggur terus mereka enggak punya income," lanjutnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)