Virus Corona
Tanggapi Wagub Riza Patria, Azas Tigor Soroti Polemik Ganjil Genap Motor: Ini Seperti Logika Balon
Pengamat kebijakan publik dari FAKTA Azas Tigor Nainggolan menyoroti sistem ganjil-genap yang diterapkan pada kendaraan sepeda motor.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Yang perlu dilakukan pengendalian atau kontrol adalah bagaimana saat ini PSBB masa transisi, di mana perkantoran dibuka terbatas," kata Tigor.
Menurut Tigor, pengawasan PSBB harus dilakukan di sektor-sektor yang sudah mulai beroperasi agar tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Pengawasannya perlu dilakukan secara efektif bahwa perkantoran itu yang baru setengah betul-betul dijalankan dan diawasi," tegasnya.
"Atau misalnya rumah makan. Kalau belum boleh berjalan, ya jangan," tambah Tigor.
Seperti diketahui, tempat umum hanya diizinkan memuat pengunjung dengan jumlah 50 persen dari kapasitas maksimal.
Tigor menyinggung evaluasi dari PSBB sebelumnya yang sudah berjalan selama tiga fase.
Ia menyebutkan masih banyak pelanggaran kedisiplinan yang terjadi.
"Kalau belajar dari pengalaman kita PSBB biasa, 'kan terjadinya kemacetan atau penumpukan di jalan raya itu karena penegakan PSBB-nya belum efektif," ungkapnya.
• PSBB Jakarta Dilonggarkan, Pakar Epidemiologi Ungkap Ketakutan: Enggak Peduli yang Penting Makan
Lihat videonya mulai menit 5:00
Riza Patria Sebut Masa Transisi Berbahaya
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebut masa transisi di Ibu Kota merupakan saat yang paling berbahaya.
Dilansir TribunWow.com, Riza Patria menegaskan akan memberikan sanksi pada siapapun yang melanggar aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Pasalnya, menurut dia peluang penularan Virus Corona begitu besar selama masa transisi.
• Tanggapi PSBB Transisi di DKI Jakarta, Sandiaga Uno Tak Setuju Pembukaan Mal: Usaha Kecil Menengah
Hal itu disampaikan melalui kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Minggu (7/6/2020).