Virus Corona
Sebut Warga DKI Abai saat PSBB Transisi, Pakar Epidemiologi Beberkan Risiko Besar: Jangan Main-main
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono angkat bicara soal pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar transisi di Ibu Kota.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono angkat bicara soal pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di Ibu Kota.
Dilansir TribunWow.com, Pandu Riono menyebut banyak warga yang mulai mengabaikan imbauan pemerintah saat PSBB transisi diberlakukan.
Padahal, masyarakat Indonesia kini tengah menghadapi risiko yang besar karena pandemi Virus Corona.
• Gamblang Sebut Pemprov Jakarta Coba-coba, Pengamat Soroti PSBB Transisi: Melonjak Lagi, Hentikan
Hal itu disampaikannya dalam kanal YouTube Official iNews, Senin (8/6/2020).
"Itulah yang kita khawatirkan, jadi euforia masyarakat itu melupakan perilaku yang seharusnya dilakukan," kata Pandu.
"Ini yang seharusnya menjadi tanggung jawab bersama, kita harus bisa mengantisipasi."
Terkait hal itu, Imam pun menyoroti euforia masyarakat di tengah masa PSBB transisi.
Padahal, menurutnya wabah Virus Corona belumlah usai.
"Di mana-mana begitu dilonggarkan terjadi euforia masyarakat," terang Pandu.
"Seakan-akan pandemi ini sudah usai."
• Soroti PSBB Transisi di Jakarta, Pengamat Sebut Kebijakan Coba-coba: Masyarakat Bosan di Rumah
• Ungkap Potensi Penularan Corona saat PSBB Transisi, Wagub DKI Siapkan Sanksi: Bukan Masa Bebas Ya
Lebih lanjut, Pandu menyebut warga DKI Jakarta belum benar-benar disiplin menaati imbauan pemerintah.
Karena itu, Pandu lantas kembali menegaskan bahwa wabah Virus Corona belum selesai.
"Padahal risikonya masih tinggi, Jakarta pun masih merah, tingkat kewaspadaannya masih merah," ujarnya.
"Jadi harus diberi tahu masyarakat bahwa ini belum selesai."
Pandu menambahkan, pelonggaran PSBB di wilayah DKI Jakarta dilakukan bukan karena tak ada lagi kasus Virus Corona.