Breaking News:

Virus Corona

Jadi Pembicara di Forum Internasional, Anies Baswedan Bagikan Pengalaman Tangani Corona di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membagikan pengalamannya dalam mengatasi penyebaran Virus Corona di Ibu Kota Indonesia kepada dunia.

Youtube/tvOneNews
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi pembicara dalam forum internasional 'Cities Against Covid 19 Global Summit 2020’. Anies membagikan pengalamannya dalam mengatasi penyebaran Virus Corona di Ibu Kota Indonesia kepada dunia. 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membagikan pengalamannya dalam mengatasi penyebaran Virus Corona di Ibu Kota Indonesia kepada dunia.

Hal itu terjadi ketika Anies Baswedan menjadi pembicara dalam forum internasional 'Cities Against Covid 19 Global Summit 2020’.

Anies Baswedan mendapatkan kesempatan untuk berpidato di depan wali kota dan gubernur di 40 kota/provinsi dari berbagai negara di dunia.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam siaran pers yang ditayangkan Youtube Pemprov DKI Jakarta, Kamis (4/6/2020).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam siaran pers yang ditayangkan Youtube Pemprov DKI Jakarta, Kamis (4/6/2020). (YouTube Pemprov DKI Jakarta)

Survei Elektabilitas Prabowo Turun Drastis, Ganjar Pronowo Meningkat hingga Kalahkan Anies Baswedan

Dilansir TribunWow.com dari kanal Youtube tvOneNews, Minggu (7/6/2020), dalam pidatonya, Anies Baswedan menyampaikan pengalamannya dalam menangani kasus Corona, termasuk dari aspek ekonomi.

Anies mulanya menceritakan bahwa pembatasan sosial yang dilakukan di Jakarta maupun beberapa daerah lain di Indonesia yakni dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Dalam penerapannya, PSBB membatasi semua aktivitas masyarakat, tidak hanya aktivitas sosialnya saja, melainkan juga ekonomi, agama dan budaya.

"Aspek yang ingin saya bagikan berdasarkan pengalaman Jakarta adalah saat kami mulai menerapkan PSBB yang berarti pembatasan aktivitas ekonomi, sosial dan budaya," ujar Anies.

Anies mengaku menyadari dengan adanya PSBB tersebut memberikan dampak besar kepada masyarakat.

Khususnya untuk masalah ekonomi.

"Dan karena itu banyak warga kami yang kehilangan penghasilan," ungkapnya.

"Bagi mereka yang tidak memiliki tabungan hal ini menjadi masalah," sambungnya.

Terjadi Penumpukan di Halte Transjakarta Cikoko-Stasiun Cawang, Anies: Nanti Saya Minta Jelaskan

Meski begitu, Anies mengatakan tidak ingin membiarkan masyarakat terlalu terdampak.

Maka dari itu, pemerintah, baik provinsi maupun pusat memberikan berbagai macam bantuan sosial.

Tidak cukup dengan hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah, Anies mengatakan bahwa Pemprov DKI mempunyai kebijakan tersendiri untuk mengatasi dampak ekonomi tersebut.

Dikatakannya, kebijakan tersebut adalah Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB).

"Tentu saja pemerintah menyediakan dukungan dan subsidi," kata Anies.

"Namun kesempatan ini kami gunakan untuk memperkenalkan KSBB."

"Jadi di satu sisi kami memiliki PSBB di sisi lain ada KSBB," sambungnya.

Dirinya menjelaskan dalam KSBB tersebut, masyarakat berhak untuk mendapatkan ataupun memberikan bantuan.

Menurutnya, program KSBB tersebut mendapatkan sambutan positif dari masyarakat Jakarta.

Anies Baswedan Larang Perusahaan PHK Karyawan yang Karantina Mandiri saat Masa PSBB Transisi

Dikatakannya pula banyak masyarakat yang berbondong-bondong untuk ikut berpartisipasi dalam mengurangi beban kepada sesama.

"Dan kami sangat gembira dengan sambutan yang diberikan atas program ini," ungkapnya.

"Ada organisasi amal yang kita undang berpartisipasi untuk menyalurkan bantuan/kontribusi dari masyarakat," jelasnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memaparkan dengan adanya KSBB, jumlah masyarakat yang bernonasi meningkat drastis.

Namun memang diakui nominal donasinya tidak lebih banyak sebelum adanya Corona, karena memang kondisi ekonomi yang sedang menurun.

"Dan mereka telah melaporkan bahwa jumlah masyarakat yang berdonasi telah bertambah dari 220 persen, walaupun jumlah donasinya lebih kecil daripada saat jumlah donator 100 persen," terangnya.

"Jadi jumlah donator bertambah, tapi jumlah donasinya berkurang banyak karena adanya krisis ekonomi," pungkasnya.

Hari Pertama Perkantoran Jakarta Beroperasi, Ratusan Penumpang Menumpuk di Stasiun Bogor

Simak videonya:

Riza Patria Pastikan Belum Buka Aturan Ganjil Genap Seminggu ke Depan

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria memastikan belum akan membuka aturan ganjil genap di Ibu Kota selama satu minggu ke depan.

Seperti yang diketahui, saat ini DKI Jakarta telah memasuki masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi dan perlahan sudah mulai membuka aktivitas masyarakat, meski tetap dengan protokol kesehatan ketat.

Dilansir TribunWow.com, Riza Patria mengatakan Pemerintah Provonsi DKI Jakarta masih melakukan kajian terkait kemungkinan penerapan kembali aturan ganjil genap di masa transisi.

Pemeriksaan kendaraan di Check point Tugu Tani, Jakarta Pusat, Selasa (12/5/2020).
Pemeriksaan kendaraan di Check point Tugu Tani, Jakarta Pusat, Selasa (12/5/2020). (DOKUMEN PRIBADI/Kompas.com)

 Tanggapi PSBB Transisi di DKI Jakarta, Sandiaga Uno Tak Setuju Pembukaan Mal: Usaha Kecil Menengah

Kajian tersebut juga akan dilakukan bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Tidak hanya waktu penerapan, tetapi juga objek yang ditujukkan, apakah hanya berlaku untuk kendaraan roda empat ke atas atau semuanya.

Kepastian ini disampaikan Riza Patria dalam acara Kabar Petang yang tayang di kanal Youtube tvOneNews, Minggu (7/6/2020).

"Jadi sekali lagi, terkait pemberlakukan ganjil genap ini terus akan dikaji dan nanti mungkin akan diumumkan secara khusus oleh Dishub DKI Jakarta," ujar Riza Patria.

"Sampai hari ini dan seminggu ke depan kita belum berlakukan," jelasnya.

Selain itu, keputusan untuk melakukan ganjil genap juga akan disesuaikan dengan kondisi yang terjadi di lapangan selama masa transisi.

Menurutnya, aturan Ganjil Genap akan dilakukan jika memang dibutuhkan.

Yakni ketika terjadi kepadatan arus lalu lintas dan kerumunan masyarakat.

 Jakarta Longgarkan PSBB, Pakar Epidemiologi Ungkap Situasi Belum Aman: Dalam Seminggu akan Meledak

Dan lebih parahnya lagi sampai meningkatkan kurva penyebaran serta angka reproduksi Covid-19.

Dengan begitu, dikatakan Riza Patria, baru akan diterapkan aturan ganjil genap.

"Kita nanti lihat dalam seminggu ini sejauh mana efektivitas daripada tidak dilakukannya ganjil genap," katan Riza Patria.

"Kalau nanti dirasa dengan tidak diberlakukan ganjil genap menimbulkan kerumunan dan intensitas semakin meningkat, kemudian terjadi peningkatan kurva-kurva penyebaran, kematian dan lain sebagainya," jelasnya.

"Juga peningkatan daripada R0 bisa saja diberlakukan ganjil genap."

Oleh karenanya, saat ini dan sampai satu minggu ke depan masih akan dilakukan kajian dengan melihat kondisi yang terjadi.

"Sampai hari ini kami terus melakukan kajian, sementara satu minggu ini belum diberlakukan," pungkasnya.

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Anies BaswedanVirus CoronaCovid-19JakartaPSBB
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved