Virus Corona
Ingin PSBB Surabaya Raya Dihentikan meski Kasus Masih Tinggi, Risma Prihatin Banyak Pengangguran
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengusulkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Surabaya Raya dihentikan.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Mudah-mudahan bisa diterima sama Bu Gubernur," lanjutnya.
Ia menyebutkan rencana tersebut masih dibahas timnya.
"Sekali lagi, saya khawatir hotel dan restoran kalau enggak bisa dihidupkan nanti pegawainya diberhentikan dan sebagainya," kata Risma.
"Enggak mungkin membayar orang dalam posisi nganggur terus mereka enggak punya income," lanjutnya.
Usulan tersebut dan evaluasi PSBB Surabaya Raya kemudian dibahas Tim Gugus Tugas Covid-19 bersama dengan pemkot.
Sekda Provinsi Jawa timur Heru Tjahjono menyebutkan rapat tersebut mempertimbangkan kelanjutan PSBB dari segi epidemiologi.
Selanjutnya keputusan akan diresmikan Gubernur Khofifah dan Pemkot Surabaya.
Menanggapi usulan tersebut, Wakil Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto memaparkan kondisi penyebaran virus saat ini.
Berdasarkan rapid test yang dilakukan Pemkot Surabaya dan Badan Intelijen Negara (BIN), terdapat lebih dari 10 persen warga yang reaktif.
"Memang bisa dikatakan tinggi karena di atas 10 persen," tutur Irvan Widyanto.
Ia menyebutkan kemungkinan rapid test massal masih akan diperpanjang.
"Informasi terakhir, kami berbincang dengan Kabinda Jatim, beliau menyampaikan bahwa kemungkinan besar ini akan diperpanjang sampai satu minggu ke depan," jelasnya.
• Pakar Kesehatan Setuju Episentrum Corona Sudah Pindah di Surabaya: Bukan Sesuatu yang Mengagetkan
Lihat videonya mulai dari awal:
Surabaya Disebut Jadi Zona Hitam Corona
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membantah Kota Surabaya berstatus zona hitam Virus Corona (Covid-19).