Virus Corona
PSBB DKI Diperpanjang, Dokter Hermawan Saputra Puji-puji Anies Baswedan: Cukup Elegan dan Bijak
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat, dr Hermawan Saputra melayangkan pujiannya kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat, dr Hermawan Saputra melayangkan pujiannya kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Pujian yang diucapkannya itu berkaitan dengan perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta hingga 18 Juni 2020.
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Kamis (4/6/2020), Hermawan menyebut Anies Baswedan begitu bijak hingga memutuskan perpanjangan PSBB.

• Jakarta Terapkan PSBB Transisi, Menkominfo Johnny Plate: Bisa Jadi Barometer Dunia Internasional
• Kasus Corona di DKI Menurun, Sosiolog Singgung Arus Mudik ke Jatim: Jangan-jangan Episentrum Pindah
Ia juga menyebut kebijakan Anies Baswedan sesuai dengan analisis yang dilakukan bersama Ikatan Kesehatan Masyarakat.
"Kelihatannya Pak Gubernur DKI cukup elegan dan bijak ya," ucap Hermawan.
"Sebenarnya ini sesuai dengan analisis kami dari ikatan kesehatan masyarakat."
Hermawan mengatakan, pihaknya memprediksi puncak Virus Corona akan mencapai puncaknya pada pertengahan Juli 2020 mendatang.
"Karena kalau kita lihat laju konsisten angka tiap hari, angka insiden kita, sehingga prediksi kami prevalensi akan mencapai puncak pada pertengahan Juli," kata Hermawan.
"Persis antara tanggal 15 sampai 16 Juli (2020)."
Terkait hal itu, ia lantas menyinggung rencana pemerintah menerapkan New Normal.
Hermawan mengatakan, pemerintah perlu memastikan sejumlah syarat sebelum benar-benar menerapkan New Normal.
• Jusuf Kalla Sebut Salat Jumat Besok Bisa Digelar di Masjid: Apabila DKI Tak Lagi Perpanjang PSBB
Menurut dia, syarat tersebut tak hanya dari segi epidemiolgis, namun juga dari aspek perilaku masyarakat.
"Artinya kalau kita mengistilahkan kenormalan baru itu harus memenuhi beberapa persyaratan," ujar Hermawan.
"Tidak hanya sekedar angka epidemiologis tetapi juga angka infrastruktur, persiapan aspek perilaku dan penguatan komunitas masyarakat."
"Di samping itu juga peningkatan kapasitas atau health system capacity," sambungnya.