Terkini Nasional
Mengaku Dapat Alamat Novel Baswedan dari Google, Pelaku Penyiraman Air Keras: Saya Datang Dua Kali
Terdakwa Rahmat Kadir Mahulette mengungkap alasan menyiram air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Terdakwa Rahmat Kadir Mahulette mengungkap alasan menyiram air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan.
Dia mengaku melakukan itu untuk memberi pelajaran kepada Novel Baswedan yang ia nilai telah berkhianat kepada institusi Polri.
"Saya hanya memberi pelajaran Novel. Dia pengkhianat."

"Yang membesarkan dia siapa? Dia bisa besar, dia bisa hebat."
"Saya tergerak memberi pelajaran, karena dia lupa diri," kata Kadir, saat memberikan keterangan di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Kamis (4/6/2020).
Dia mengenal Novel Baswedan sebatas anggota Polri yang ditugaskan pimpinan bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi.
• Sebut Novel Baswedan Pimpin Operasi Penangkapan Nurhadi, Bambang Widjojanto: Ini Baru Keren
Namun belakangan, dia menilai Novel Baswedan mulai lupa diri, hingga akhirnya memutuskan meninggalkan institusi Bhayangkara itu.
Kadir melihat sikap Novel Baswedan itu sebagai tindakan pengkhianatan.
"Dia keluar dari institusi. Hati saya tergerak memberi pelajaran, karena terkesan dia lupa diri," ujarnya.
Akhirnya, Kadir berencana memberikan pelajaran kepada Novel Baswedan, dengan cara menyiramkan air aki kepada yang bersangkutan.
Dia menegaskan tidak ada instruksi dari siapapun untuk melakukan itu.
"Sama sekali tidak ada. Dari niat saya," ujarnya.
Sebelum melaksanakan niatnya, terlebih dahulu Kadir mencari informasi alamat tempat tinggal Novel Baswedan.
Dia mendapatkan informasi alamat tempat tinggal Novel Baswedan dari situs pencarian Google.
"Dapat alamat dari Google. Saya searching di Google," ungkapnya.
• KPK Enggan Komentari soal Bambang Widjojanto Sebut Novel Baswedan Pimpin Penangkapan Nurhadi