Virus Corona
Bahas Corona dengan Refly Harun, Achmad Yurianto: Banyak yang Tahu, Sok Tahu, dan Pengen Tahu
Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menilai media membuat masalah Covid-19 menjadi lebih ramai.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
Kemudian, Yuri menceritakan wabah Flu Spanyol yang tidak seheboh sekarang lantaran dulu masyarakat belum memiliki media sosial.
"Mungkin di zaman dulu kalau kita lihat 100 tahun yang lalu ada namanya Spanish Flu, enggak heboh wong 100 tahun yang lalu juga belum ada WhatsApp kok, belum ada Twitter, belum ada YouTube."
"Ya masyarakat banyak yang enggak tahu juga," ungkap Yuri.
"Tiba-tiba mati aja orang," timpal Refly.
• Sering Kritik Pemerintah Lewat YouTube, Refly Harun Ikut Khawatir Diblokir: Mudah-mudahan Tidak
Yuri melanjutkan, saat ini banyak masyarakat yang sudah tahu maupun yang berlagak tahu terkait segala permasalahan mengenai pandemi Covid-19.
"Ya kalau sekarang ini banyak masyarakat yang tahu, sok tahu, pengen tahu," tutur Yuri.
Lihat videonya mulai menit ke-34:02:
Minta Jangan Ada Penggiringan Opini
Pada kesempatan yang sama, Yuri juga meminta agar penanganan Virus Corona oleh Pemerintah digiring seolah-olah pemerintah lebih mementingkan ekonomi.
Mulanya, Refly sempat menyinggung soal Pemerintah Pusat dianggap lebih mementingkan aspek ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
"Ada yang mengatakan bahwa dalam ini bukan BNPB tentunya, pemerintah Istana kecenderungannya tidak all out dalam soal pandemi ini."
"Tapi masih terlalu berpikir aspek-aspek seperti ekonomi, dampak sosial, politik, pendapat Pak Yuri bagaimana," singgung Refly.

• Soroti Corona, Achmad Yurianto: Sebagian Besar Penderita Covid-19 Gejala Klinisnya Tak Terlalu Berat
Yuri langsung membantahnya, menurutnya itu hanya penggiringan opini.
Yuri menegaskan bahwa pemerintah berusaha untuk melindungi warganya agar tak terpapar Covid-19.
"Ini kan sesuatu yang digiring ke sana. Sebenarnya kalau kita bicara dari sisi regulasi, yang pertama, begitu kita mengalami kejadian ini maka kita mengingatkan masyarakat untuk kemudian bisa secara proaktif mencegah dan melindungi dirinya agar tidak sakit," jawab Yuri.
Yuri lalu menyinggung soal banyaknya pasien Covid-19 tanpa gejala atau yang dikenal Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Karena kita tahu bahwa ini penyakit yang dibawa oleh orang dan kita dalam pertemuan penyakit sekarang, kita tidak tahu orang yang sakit itu yang mana."