Virus Corona
Reaksi Gus Miftah saat Ditanya Isu Corona adalah Azab, Langsung Ucap Sindiran: Sekarang Baru Teriak
Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Gus Miftah membantah isu yang menyebut Virus Corona adalah azab dari Tuhan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Artinya keberadaannya tidak akan hilang sama sekali."
Gus Miftah menyebut, keberadaan Virus Corona justru memaksa wearga untuk peduli dengan kebersihan.
Ia pun secara gamblang menyatakan tak setuju dengan istilah berdamai dengan Virus Corona.
"Islam kenapa kemudian mengajarkan kita untuk kebersihan? Maka kita sering mendengar kebersihan itu sebagian dari iman," kata Gus Miftah.
"Saya pribadi kurang sepakat dengan istilah berdamai dengan virus."
Menurut dia, istilah berdamai bisa digunakan jika kedua pihak memiliki kemauan yang sama.
Hal itulah yang disebutnya masih menjadi tanya hingga kini.
• Semakin Parah, Kota Surabaya Berubah Jadi Zona Hitam Corona, 127 Anak dan Balita Positif Covid-19
Pasalnya, tak ada yang mengetahui kapan Virus Corona mau berdamai dengan seluruh warga di Indonesia.
"Kalau saya berdamai dengan Mbak Nana (Najwa Shihab -red), itu ada kemauan dari saya, ada kemauan dari Mbak Nana," ucapnya.
"Kalau kita berdamai dengan virus, pertanyaannya kita mau berdamai, apakah virusnya mau berdamai? Ini jadi ambigu bahasa ini."
Lantas, Gus Miftah justru menilai ajakan berdamai dengan Virus Corona menjadi wujud kegamangan pemerintah.
Ia pun menyinggung soal keterbatasan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) hingga memaksa pemerintah mengizinkan warga mulai bekerja.
"Ketika pemerintah mengeluarkan kalimat berdamai dengan Corona, maka saya lihat seperi kekhawatiran atau kegamangan pemerintah," tutur Gus Miftah.
"Sehingga kemudian apakah berlatarbelakang ABPN tidak cukup, rakyat harus segera bekerja, lalu ada istilah damai dengan Corona."
Lebih lanjut, Gus Miftah menyebut pemerintah selayaknya meminta warga untuk lebih waspada ketimbang berdamai dengan Virus Corona.