Terkini Daerah
Curiga karena Beda Pilihan Kades, Ibu di Wakatobi Ngamuk Tak Dapat Bansos Covid-19: Kosong Semua
Wa Tini, seorang warga Desa Liya Mawi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, mengamuk di kantor desa.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Wa Tini, seorang warga Desa Liya Mawi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, mengamuk di kantor desa.
Ia geram karena namanya tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak pandemi Virus Corona (Covid-19).
Dilansir TribunWow.com, Wa Tini kesal dan meluapkan kemarahannya saat berada di kantor desa tersebut.

• Diduga Tampar Nenek karena Bansos, Ketua RT di Bogor: Di Sana Saya Dimaki-maki, Dituduh Maling
Ia mengamuk kepada seorang petugas kantor desa yang menjelaskan program pembagian bansos.
Petugas kantor desa tersebut berusaha memberikan pengertian bagaimana sistem pendaftaran bansos.
Wa Tini diketahui adalah seorang ibu rumah tangga.
Di tengah-tengah penjelasan petugas tersebut, Wa Tini tiba-tiba beranjak dari kursinya dan membalikkan sebuah meja panjang yang ada di hadapannya.
Saat itu kondisi kantor desa cukup ramai dengan banyak orang.
Orang-orang yang ada di kantor langsung berusaha menenangkan ibu tersebut.
Wa Tini sampai mengangkat meja dan menjatuhkannya kembali.
Ia berteriak-teriak kepada para petugas desa.
Tidak hanya itu, ia melempar kursi plastik yang ada di ruangan tersebut.
Beberapa ibu lain berusaha memegangi Wa Tini agar menjadi tenang.
• Bima Arya Ngaku Kaget Lihat KTP Penerima Bansos Corona Malah Belanja Baju: Saya Geram
Wa Tini mengklaim pemerintah Desa Liya Mawi enggan memberikan bantuan sosial kepadanya.
"Semua dapat uang, tapi ini tidak mau," kata Wa Tini, dalam tayangan Kompas TV, Rabu (3/6/2020).
"Berarti pertanggungjawaban di rakyatnya tidak ada sama sekali," lanjutnya sambil menunjuk kantor desa di belakangnya.
Ia mengaku tidak pernah mendapat bantuan sama sekali sebelumnya.
"Tidak, saya tidak dapat bantuan," tegas Wa Tini.
Ketika ditanya apakah Wa Tini pernah mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Sosial Tunai (BST), atau bantuan dari Dinas Sosial, ia mengaku sama sekali tidak pernah.
"Tidak ada, kosong semua," katanya dengan nada tinggi.
Wa Tini menduga ada kaitannya dengan pemilihan kepala desa terakhir.
Ia curiga namanya tidak terdaftar sebagai penerima bantuan karena tidak memilih kepala desa yang saat ini menjabat.
"Makanya saya bilang, mungkin saya ini korban dari pemilihan kepala desa," ucap Wa Tini.
"Makanya saya tidak dapat ini," tambahnya.
Pihak pemerintahan desa kemudian membantah Wa Tini tidak terdaftar karena tidak memilih kepala desa yang saat ini menjabat.
Wa Tini disebut tidak dapat menerima bansos karena tidak memenuhi kriteria.
• Video 6 Orang di Rembang Ngamuk dan Rusak Balai Desa karena Tak Dapat Bansos, Ternyata Warga Mampu
Hal tersebut dikonfirmasi Kepala Desa Liya Mawi La Ode Saifudin Hanan.
Ia mengaku tidak tahu-menahu bagaimana Wa Tini sampai tidak terdaftar sebagai penerima bansos.
"Saya tidak tahu persis proses pengusulannya bagaimana karena saya baru dilantik setelah proses pendaftaran BLT itu," jelas La Ode Saifudin Hanan.
"Menurut perangkat saya, Wa Tini itu tidak memenuhi syarat sembilan kriteria penerima," jelasnya.
Ia menyebutkan Wa Tini selanjutkan akan diusulkan agar dapat menerima BST.
"Dia diusulkan ke Dinas Sosial untuk mendapatkan BST dari Pemda," papar La Ode.
Lihat videonya mulai dari awal:
(TribunWow.com/Brigitta Winasis)