Terkini Internasional
Polisi Israel Tembak Mati Pria Palestina Berkebutuhan Khusus di Yerusalem, Picu Kemarahan dan Protes
Seorang warga Palestina, Iyad Halaq ditembak hingga tewas di Yerusalem, (Sabtu 30/5/2020). Kematiannya memicu kemarahan warga Israel.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Ratusan orang menghadiri pemakaman seorang pria Palestina penyandang autisme yang ditembak mati oleh polisi Israel.
Iyad Halaq, 32 tahun, tewas pada hari Sabtu di Yerusalem Timur yang diduduki Israel, ketika dia berjalan menuju sekolah untuk orang-orang berkebutuhan khusus.
Kepolisian Israel mengatakan aparatnya mencurigai Halaq membawa senjata dan mereka melepaskan tembakan ketika dia menolak mematuhi perintah agar berhenti.
• Momen 30 Menit Terakhir Kematian George Floyd, Dituduh Pemalsuan Uang hingga Teriakan Minta Tolong
Belakangan dia diketahui tidak bersenjata.
Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz menyatakan penyesalannya atas penembakan itu.
"Kami meminta maaf atas insiden Iyad Halaq ditembak, dan kami tentu saja kami berbagi kesedihan dengan keluarganya. Saya yakin masalah ini akan segera diselidiki dan akan ada hasil," katanya dalam sidang kabinet pada hari Minggu.
Gantz menambahkan bahwa pasukan keamanan Israel akan "melakukan segala upaya untuk menggunakan kekuatan yang diperlukan dengan tujuan mengurangi korban sebanyak mungkin".
• Perbedaan Hasil Autopsi Otoritas AS dengan Pihak George Floyd yang Berujung Tuduhan Pembunuhan
Ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan dia akan terus maju dengan rencana mencaplok beberapa bagian wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Otoritas Palestina menanggapi klaim itu dengan mengatakan bahwa mereka tidak lagi terikat berbagai perjanjian dengan Israel dan Amerika Serikat, termasuk yang terkait dengan masalah keamanan.
Sejauh ini AS mendukung Israel dalam mempertahankan bagian wilayah Tepi Barat.

Setiap hari Iyad Halaq berjalan kaki dari rumahnya di daerah Wadi al-Joz di Yerusalem ke Kota Tua untuk menuju ke Elwyn El Quds centre, yang menyediakan layanan bagi anak-anak dan orang dewasa berkebutuhan khusus.
Sepupu Halaq, Dr Hatem Awiwi, mengatakan pria itu menyandang autisme dengan tingkatan rendah dan dia kesulitan berkomunikasi dengan orang lain
"Dia tidak tahu apa itu aparat polisi," kata Dr Awiwi kepada surat kabar Israel Haaretz.
"Dia melihat orang asing dan melarikan diri, lalu mereka menembaknya."
• Viral Pria Bertato Peta Indonesia dalam Demo George Floyd, Beri Pengakuan: Saya Sekarang Menyesal
Pernyataan Kepolisian Israel mengatakan bahwa salah-satu unitnya yang berpatroli di Kota Tua "melihat seorang tersangka dengan benda mencurigakan yang terlihat seperti pistol".