Virus Corona
Ganjar Pranowo Ungkap Kondisi Perawat yang Diancam setelah Periksa Pasien Corona: Laporkan pada Saya
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta tidak ada lagi intimidasi terhadap tenaga-tenaga medis.
Penulis: Vintoko
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo angkat bicara soal perawat yang diancam setelah memeriksa pasien positif Virus Corona.
Seperti diketahui, seorang perawat Puskesmas Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah mendapat ancaman setelah memeriksa pasien positif Covid-19.
Menanggapi hal itu, Ganjar Pranowo mengaku sudah menghubungi korban.
• Kecam Aksi Intimidasi yang Menimpa Perawat Covid-19, Ganjar Pranowo: Tolong Jangan Aneh-aneh
Menurutnya, ada cara berkomunikasi yang tidak pas sehingga ada yang merasa tersinggung.
Ganjar Pranowo menduga pasien tersebut mungkin merasa takut saat didiagnosis positif Covid-19.
"Saya sudah kontak sama yang bersangkutan, kemarin juga chatting, apa persoalannya, mungkin ada sesuatu cara berkomunikasi yang tidak pas," jelas Ganjar Pranowo seperti dikutip TribunWow.com dari tayangan YouTube KompasTV, Selasa (2/6/2020).
"Sehingga ada merasa tersinggung karena mungkin dari beberapa hasil pemeriksaan itu, diketahui mungkin dia reaktif, atau mungkin orangnya takut kalau nanti mendapatkan stigmatisasi negatif," imbuh dia.
Lebih lanjut, Ganjar Pranowo menegaskan agar tidak ada penekanan-penekanan hingga teror terhadap tenaga medis.
"Namun demikian, saya meminta tidak ada satupun yang boleh melakukan penekanan-penekanan apalagi teror. Saya sudah sampaikan, saya sudah baca WA-nya satu persatu, sudah ada nomor telepon yang terdaftar," kata Ganjar Pranowo.
• Perawat Diancam setelah Periksa Pasien Corona, Ganjar: Kalau Tahu Orangnya Saya Pengin Telepon Dia
Polisi, kata Ganjar Pranowo, sudah menindaklanjuti kasus tersebut.
Oleh karena itu, Ganjar Pranowo meminta agar tenaga medis tetap bekerja dengan tenang.
Bila ada ancaman terhadap tenaga medis, Ganjar Pranowo mengaku siap menerima laporan itu dan segera menindaklanjuti.
"Dan saya kira kepolisian sedang menindaklanjuti soal itu. Maka terhadap kawan-kawan tenaga medis tenang saja, bekerja saja, baik-baik saja, dan nanti dilaporkan kepada saya agar ini bisa segera diproses untuk tidak diulang.
"Karena sebenarnya tenaga medis ini niatnya baik, untuk melakukan pengecekan apakah si A, B, C itu reaktif atau positif, atau tidak."
"Tidak ada kepentingan yang lain, dan ini untuk kebaikan panjenengan (masyarakat) semuanya, dia melaksanakan tugas yang seharusnya kok," jelas dia.
Saat disinggung kondisi perawat yang mendapat ancaman, Ganjar Pranowo mengungkap sang tenaga medis dalam kondisi baik.
"Saya sudah komunikasi kemarin, sudah chatting, anaknya semangat saja kok, dia tidak apa-apa, kemudian dia hanya 'Kenapa saya diancam seperti ini, wong niat saya baik', maka saya bilang kalau nanti ada ancaman lagi tolong saya dikabari," ujar Ganjar Pranowo.
Simak video selengkapnya:
• UPDATE Virus Corona di Indonesia Selasa 2 Juni 2020: 27.549 Kasus Positif, 7.935 Sembuh
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, seorang perawat di Sragen mendapat ancaman pada Jumat (29/5/2020) pagi melalui pesan WhatsApp.
Peristiwa itu terjadi usai perawat melakukan pemeriksaan terhadap pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Seusai pemeriksaan itu, pasien merasa dikucilkan oleh warga di lingkungan rumahnya.
Hal itu, diduga membuat pelaku mengancam dan mengintimidasi satu di antara petugas puskesmas.
Ganjar Pranowo Larang Warganya Kembali ke Jakarta
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta masyarakatnya yang sudah terlanjur mudik untuk tetap berada di rumah dan tak kembali ke Jakarta dalam waktu dekat.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Ganjar Pranowo melalui tayangan YouTube KompasTV, Rabu (27/5/2020).
Alasan Ganjar Pranowo melarang warga Jawa Tengah kembali ke Jakarta untuk memotong mata rantai penyebaran Virus Corona.
• Singgung Kurva Kasus Corona, Ganjar Pranowo Tegas Sebut Jawa Tengah Belum akan Berlakukan New Normal
Ganjar mengatakan, Jakarta sudah menjadi wilayah yang paling berpotensi menularkan Virus Corona di Indonesia.
"Jangan ke Jakarta, sudah dikasih tahu kok. Yang bekerja, kalau dia bekerjanya di kantoran pulangnya pasti pakai izin, kalau sekarang akan dibuat aturan seperti itu saran saya jangan balik dulu," kata Ganjar.
"Ketika di situ menjadi tempat wabah, janganlah kamu mendekati daerah wabah. Itu saja rumusnya. Kalau yang nekat ya, Anda akan mendapatkan kondisi yang tidak nyaman," imbuh dia.
Oleh karenanya, Ganjar mengingatkan agar warga Jateng tidak kembali ke Jakarta dalam waktu dekat ini dan tetap bertahan di daerah masing-masing.
"Lebih baik, sekarang yang sudah terlanjur lebih baik di daerah saja. Toh kemarin juga sebenarnya sudah dilarang toh, tapi Anda bolos to, Anda nekat lagi to. Hati-hati saya ingatkan," ujar dia.
Simak videonya:
Ganjar Pranowo Tegas Sebut Jawa Tengah Belum akan Berlakukan New Normal
Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengaku belum akan memberlakukan tataran kehidupan baru atau New Normal di tengah pandemi Virus Corona untuk wilayahnya.
Selain itu, Ganjar juga menegaskan belum akan melakukan pelonggaran sedikit pun di seluruh wilayah Jawa Tengah.
Dilansir TribunWow.com, menurutnya, ada dua pertimbangan sebelum memutuskan untuk menerapkan New Normal.
• Kesal Selingkuhan Bahagia dengan Istri Sah, Wanita di Kayu Aro Balas Beri Racun Berkedok Obat Kuat
Hal ini disampaikan Ganjar dalam tayangan Youtube metrotvnews, Selasa (26/5/2020).
Pertimbangan pertama karena di satu sisi masyarakat, khususnya Jawa Tengan masih belum paham yang dimaksud dengan New Normal.
Maka dari itu, untuk kemungkinan adanya New Normal, Ganjar juga akan lebih dulu memberikan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat.
Dirinya tidak ingin hal itu dimaknai berbeda oleh masyarakat.
Sehingga tidak ada kesalahpahaman antara masyarakat dengan pemerintah terkait New Normal tersebut.
"Jawa tengah belum akan melakukan pelonggaran tetapi kita mengedukasi terlebih dahulu supaya masyarakat betul-betul mengerti, betul-betul siap," ujar Ganjar.
Pertimbangan kedua tentunya adalah melihat dari data kasus Corona di lapangan.
Dikatakan Ganjar, saat ini kasus Corona di Jawa Tengah belum bisa dikatakan aman.
Ia menyebut bahwa sisiko penyebaran Virus Corona masih tergolong tinggi.
• Pasien Positif Corona Sempat Lakukan Halal Bihalal, Dinkes Lakukan Tracing ke Orang Terdekatnya
Maka dari itu, dirinya tidak ingin gegabah dalam mengambil sebuah keputusan terkait penanganan Covid-19.
Karena dikhawatirkan dengan dilakukan New Normal pada waktu yang kurang tepat, dampaknya tentu tidak akan baik.
Selain itu dikhawatirkan justru akan merusak kebijakan sebelumnya yang dirasa sudah cukup efektif.
"Jangan sampai kurva yang di Jawa Tengah belum turun bagus, turunya belum banyak kita memberikan pelonggaran," jelasnya.
"Maka saya khawatir kurvanya akan naik lagi," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 2.10