Terkini Nasional
Yunarto Wijaya Ngaku Sempat Ditawari Jabatan Stafsus hingga Komisaris BUMN: Tapi Gue Tolak
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya mengaku sempat menolak sejumlah tawaran jabatan di pemerintahan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
"Bukan artinya gue alergi kekuasaan tapi im too young for that now (untuk saat ini saya masih terlalu muda -red)."
Lantas, Yunarto menyebut pernah mendapat tawaran jabatan komisaris BUMN.
Namun lagi-lagi tawaran jabatan itu ditolaknya.
Tawaran itu ditolaknya karena ia merasa belum memiliki kemampuan yang cukup untuk memimpin perusahaan BUMN.
"2024 jujur ya, gue merasa momen yang lebih tepat untuk masuk ke dalam kekuasaan, kalau mau ambil porsi akan berbeda dibanding sekedar menjadi pengamat," ucap Yunarto.
"Yang kedua kalau komisaris, sempat juga ada yang nawarin cuma mau ngapain."
Bahkan, menurut dia hingga kini tak ada perusahaan BUMN yang membutuhkan keahlian seperti yang dimilikinya.
"Loh itu dia mau ngapain, duit yang sorry ya lo bukan dalam posisi yang paling aktif," kata Yunarto.
"Kalau gue direkrut menjadi direksi karena keahlian gue dan gue dapat tantangan mungkin gue berpikir."
"Tapi gue sadar juga, BUMN bidang apa yang gue punya keahlian tertentu, mungkin bisa enggak ada atau hanya sedikit," tukasnya.
• Kembali Ungkit Pilpres 2019, Yunarto Wijaya Singgung Nama Prabowo: Tapi Jujur, Jokowi Lebih Baik
Simak video berikut ini menit ke-12.10:
Ungkit Pilpres 2019
Pada kesempatan itu, sebelumnya Yunarto Wijaya blak-blakan mengungkit kembali soal Pilpres 2019 lalu.
Dilansir TribunWow.com, Yunarto Wijaya bahkan membandingkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Menurut dia, Jokowi lebih baik ketimbang Prabowo untuk menjadi seorang presiden.
• Dosen UII Diteror, Hendri Satrio Curigai Pengalihan Isu: Lagi-lagi dari Periode Pertama Pak Jokowi
Pada kesempatan itu, mulanya Yunarto kembali menyinggung soal Pemilu 2019 lalu.