Breaking News:

Virus Corona

Ragukan New Normal Indonesia, Epidemiolog Pandu Riono: Kalau Dibilang Siap, Itu Enggak Ada yang Siap

Pakar epidemiologi Pandu Riono meragukan kesiapan Indonesia dalam menjalankan new normal.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube Kompastv
Pakar epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono pada acara SAPA INDONESIA PAGI, Senin (1/5/2020). Pandu menyatakan bahwa Indonesia belum siap memasuki era new normal. 

TRIBUNWOW.COM - Istilah new normal atau tatanan kelaziman baru kini semakin santer terdengar.

New normal sendiri memiliki makna untuk hidup seperti biasa namun dengan tetap mengindahkan protokol penanganan Virus Corona (Covid-19) seperti memakai masker dan jaga jarak.

Pakar epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono justru memandang pesimis langkah tersebut.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jatim sekaligus Direktur Marketing Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi menunjukkan stiker one way yang tertempel di lantai Tunjungan Plaza, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/5/2020). Tunjungan Plaza menerapkan aturan one way system untuk menghindari pengunjung saling berpapasan satu sama lain dan berharap aturan ini bisa memperkecil angka penularan Covid-19 khususnya di pusat perbelanjaan. Hal tersebut dilakukan jelang pemberlakuan new normal di Kota Surabaya.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jatim sekaligus Direktur Marketing Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi menunjukkan stiker one way yang tertempel di lantai Tunjungan Plaza, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/5/2020). Tunjungan Plaza menerapkan aturan one way system untuk menghindari pengunjung saling berpapasan satu sama lain dan berharap aturan ini bisa memperkecil angka penularan Covid-19 khususnya di pusat perbelanjaan. Hal tersebut dilakukan jelang pemberlakuan new normal di Kota Surabaya. (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

 

Bersiap New Normal, Jakarta akan Buka Unit Kegiatan Bertahap, Wagub: Masyarakat untuk Tetap Sabar

Menurutnya Indonesia belum siap untuk menerapkan new normal.

Dikutip dari acara SAPA INDONESIA PAGI, Senin (1/5/2020), meskipun menyatakan Indonesia belum siap, Pandu menyarankan langkah tersebut dilakukan dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi.

"Siap sih belum, tetapi kita harus memulainya dengan kewaspadaan yang tinggi," ujar dia.

"Jadi kita kalau dibilang siap itu enggak ada yang siap."

Pandu meminta agar proses pelonggaran aturan pembatasan harus selalu dibarengi dengan peningkatan kewaspadaan.

"Tetapi yang penting kita adalah harus menyiapkan dan setiap kelonggaran atau pengurangan pembatasan itu bersama dengan peningkatan kewaspadaan," papar dia.

IDI Imbau untuk Siapkan Diri Hadapi New Normal: Disiplin Protokol Itu Pasti

Hal Wajib saat New Normal

Menyambut new normal, Pandu mengatakan ada hal yang harus dilakukan ketika masyarakat hidup dalam new normal.

Pandu mengatakan penggunaan masker adalah hal yang tidak bisa lagi ditolerir.

"Yang basic adalah semuanya harus menggunakan masker dimanapun mereka pergi," tegas Pandu.

Persiapan New Normal, Pemprov DKI Diminta Buat Jalur Jaga Jarak di Trotoar dan Halte

Menurutnya penggunaan masker adalah satu-satunya vaksin yang dapat digunakan untuk menangkal Covid-19.

"Datang ke suatu kerumunan orang maupun dalam ruangan, ini penting karena satu-satunya vaksin yang kita punya adalah masker," ujar Pandu.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19New NormalAli Ngabalin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved