Breaking News:

Virus Corona

Persiapan New Normal, Anies Baswedan: Menjelang Masa Transisi yang Harus Dicek Fasilitas Kesehatan

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau kesiapan fasilitas kesehatan jelang penerapan New Normal di tentah pandemi Virus Corona.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
Youtube/KompasTV
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau kesiapan fasilitas kesehatan jelang penerapan New Normal setelah berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota. 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau kesiapan fasilitas kesehatan jelang penerapan New Normal di tengah pandemi Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, New Normal akan diterapkan setelah berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta. 

Seperti yang diketahui, PSBB tahap ketiga di Jakarta akan berakir pada 4 Juni 2020 mendatang. 

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendatangi Puskesmas Kramat Jati jelang penerapan New Normal setelah berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendatangi Puskesmas Kramat Jati jelang penerapan New Normal setelah berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota. (Youtube/KompasTV)

 

 Beberkan Maksud Ucapan Anies, Wagub DKI Akui Belum Bisa Pastikan Pembukaan Mal: Masih dalam Proses

Jelang masa transisi menuju New Normal, Anies Baswedan mengunjungi Puskesmas Kramat Jati, Jumat (29/5/2020).

Tidak sendirian, Anies Baswedan ditemani Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria. 

Dalam tayangan Youtube KompasTV, Anies Baswedan mengatakan nantinya ketika memasuki kehidupan New Normal, masyarakat sudah bisa mulai beraktivitas kembali.

Meski begitu, Anies menegaskan tetap akan ada beberapa pembatasan-pembatasan sesuai dengan protokol kesehatan.

Mantan Menteri pendidikan dan Kebudayaan itu sudah memahami konsekuensi yang akan ditimbulkan nantinya.

Yakni risiko penyebaran Virus Corona menjadi lebih tinggi lantaran interaksi meningkat.

"Mulai berkegiatan di luar meskipun masih terbatas, konsekuensinya ada interaksi antar orang dan kita tahu virusnya menular lewat interaksi," ujar Anies.

4 Tenaga Medis Reaktif Corona, RS Dr Kumpulan Pane di Sumatera Utara Terancam Ditutup

Anies Baswedan menaruh harapan tinggi kepada para tenaga medis dan pihak rumah sakit.

Dirinya berharap tenaga medis siap untuk memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19.

Termasuk juga ketersediaan peralatan medis di setiap fasilitas kesehatan.

"Bila ada yang terpapar, maka beban terbesar yang akan menghadapi adalah jajaran tim kesehatan," kata Anies.

"Karena itulah mengapa yang harus diperiksa yang harus kita siapkan adalah tim medis, fasilitas kesehatan memastikan semuanya siap," ungkapnya.

Maka dari itu, menjelang masa transisi dari PSBB ke New Normal, menurut Anies yang harus diperhatikan pertama adalah fasilitas kesehatan.

"Menjelang masa transisi yang harus dicek itu fasilitas kesehatan," kata Anies.

"Kalau tempat-tempat lain yang mereka alami hanya tambah pengunjung," sambungnya.

"Kalau fasilitas kesehatan harus bersiap untuk menyembuhkan mereka yang terpapar dan memiliki keluhan kesehatan," pungkasnya.

Disarankan Jokowi Menggodok Matang New Normal di Sekolah, Muhadjir Effendy: Risikonya Terlalu Besar

Simak videonya:

Disarankan Jokowi Menggodok Matang New Normal di Sekolah

Meteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy memberikan tanggapan terkait rencana penerapan New Normal, khususnya di sektor pendidikan.

Dilansir TribunWow.com, Muhadjir Effendy menyampaikan saran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk benar-benar menggodok secara matang untuk penerapan New Normal di lingkup sekolah.

Hal ini disampaikan Muhadjir Effendy dalam tayangan Youtube KompasTV, Jumat (29/5/2020).

Sejumlah siswa mengenakan masker saat mengikuti pelajaran di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sunter Agung 09, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020). Seluruh siswa SDN Sunter Agung 09 dihimbau mengenakan masker oleh pihak kepala sekolah karena penyebaran virus corona sekaligus mengurangi resiko tertular. Tribunnews/Jeprima
Sejumlah siswa mengenakan masker saat mengikuti pelajaran di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sunter Agung 09, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020). Seluruh siswa SDN Sunter Agung 09 dihimbau mengenakan masker oleh pihak kepala sekolah karena penyebaran virus corona sekaligus mengurangi resiko tertular. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

 

 Pembukaan Sekolah saat New Normal Jadi Sorotan, Pihak Istana: Jokowi Menomorsatukan Keselamatan

Dirinya mengatakan Presiden Jokowi tidak ingin penerapan New Normal di sekolah diterapkan secara grusa-grusu.

"Untuk pengurangan pembatasan di sektor pendidikan akan kita godok dulu semateng mungkin," ujar Muhadjir Effendy.

"Jadi Pak Presiden wanti-wanti untuk tidak grusa-grusu," imbuhnya.

Sependapat dengan saran presiden, Muhadjir Effendy menilai untuk sektor pendidikan memang harus mendapatkan perhatian khusus.

Ia menilai untuk penerapan New Normal di sekolah masih sangat berisiko jika dilakukan dalam waktu dekat.

Menurutnya, protokol keselamatan di sekolah berbeda kondisinya dengan sektor umum lainnya.

Terlebih yang dihadapi adalah anak-anak.

"Risikonya terlalu besar untuk sektor pendidikan," jelasnya.

 Ada Lonjakan Kasus dan Jejak Corona di Pakaian-Sepatu, Ratusan Sekolah di Korsel Kembali Ditutup

Maka dari itu untuk mengantisipasi terjadinya risiko tersebut, pemerintah bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan masih terus mengkaji kemungkinan tersebut.

Karena seperti yang diketahui jika mengacu pada kalender pendidikan Indonesia, sekolah akan memasuki ajaran baru pada 13 Juli 2020.

Dirinya tidak ingin, sekolah justru menjadi klaster baru penyebaran Virus Corona.

Selain berdampak buruk pada siswa, pemerintah juga akan mendapatkan sorotan buruk.

"Dan kalau nanti salah kelola itu bisa menjadi klaster baru dan kalau menjadi klaster baru nanti citranya nanti kurang bagus atau bahkan membahayakan karena ini menyangkut anak-anak," pungkasnya.

Simak videonya:

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho) 

Tags:
New NormalAnies BaswedanCoronaCovid-19
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved