Virus Corona
Khofifah Buka Suara soal Masalah Mobil PCR yang Sebabkan Risma Ngamuk, Singgung Angka Kematian PDP
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meluruskan soal alasan Walkot Surabaya Tri Rismaharini marah-marah karena bantuan mobil PCR.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
“Permintaan dari Sidoarjo sudah lama kami terima bahkan saat minggu kedua Ramadan kita rapat di pendopo tengah malam."
"Kepala RSUD Sidoarjo menyampaikan bahawa mereka membutuhkan adanya percepatan PCR test, karena di Sidoarjo per hari ini, ada 632 kasus orang terkonfirmasi positif Covid-19."
"Dan kondisi seperti ini di sana tanpa ada support untuk PCR test."
"Kalau hanya 16 spesimen per hari dibandingkan 632 yang kasus positif Covid-19, maka sangat jauh dibandingkan harapan untuk percepatan,” urai Khofifah.
Kemudian Khofifah membandingkan kondisi dua daerah tersebut dengan kondisi di Surabaya yang memiliki total tujuh laboratorium yang mampu melakukan tes PCR.
“Jadi sebetulnya ada 7 laboratorium yang bisa digunakan untuk tes PCR di Surabaya. Kalau ini dimaksimalkan akan menjadi percepatan untuk uji spesimen,” kata Khofifah.
• Gaduh Rebutan Mobil PCR antara Risma dan Pemprov Jatim, PDIP Minta Khofifah Lebih Bijak
Risma: Nanti Saya Dituduh Tidak Bisa Kerja
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meluapkan kemarahannya karena tidak jadi mendapat bantuan mobil laboratorium PCR.
Sebelumnya bantuan tersebut sempat dijanjikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk Surabaya.
Namun dua mobil laboratorium tersebut kemudian dialihkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur ke Tulungagung dan Lamongan.
Seperti diketahui, Surabaya tengah menjadi episentrum penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Jatim.
Dilansir TribunWow.com, Risma langsung geram begitu mendengar kabar pengalihan mobil PCR itu melalui telepon.
Ia langsung memprotes dengan nada tinggi dan menunjukkan raut wajah jengkel.
"Nanti saya dituduh tidak bisa kerja lagi," kata Tri Rismaharini melalui telepon, seperti yang tampak dalam tayangan KompasTV, Jumat (29/5/2020).
"Gimana, Pak?" tanyanya.