Breaking News:

Virus Corona

Umpamakan New Normal Gagal, Ari Fahrial Desak Evaluasi Dulu PSBB: WHO pun Melihat Jumlah Kasus Baru

Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FK UI Ari Fahrial Syam membahas risiko yang ada dalam penerapan new normal.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture Youtube KompasTV
Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FK UI Ari Fahrial Syam menjelaskan perbedaan herd immunity dengan new normal, Kamis (28/5/2020). 

Meskipun begitu, kebijakan new normal menuai sorotan karena kurva pertumbuhan kasus Virus Corona (Covid-19) di Indonesia masih tinggi.

 Jokowi Minta Sektor Pariwisata Beradaptasi dengan New Normal: Pandemi Mengubah Tren Wisata Dunia

Dilansir TribunWow.com, Pandu Riono menyebutkan sebaiknya kebijakan itu ditunda sampai benar-benar siap.

Menurut Riono, hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana masyarakat menyikapi new normal.

"Yang akan terjadi masyarakat perlu disiapkan, nanti akan terjadi euforia," kata Pandu Riono, dalam acara Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Kamis (28/5/2020).

"Seakan-akan pandemi ini sudah selesai padahal belum," lanjutnya.

Ia menyebutkan new normal bukan berarti melonggarkan kewaspadaan setelah PSBB berakhir.

"Padahal kita melakukan kelonggaran sekaligus peningkatan kewaspadaan," jelasnya.

Riono menilai sosialisasi yang baik benar-benar dibutuhkan saat ini untuk memberikan edukasi.

"Ini peningkatan kewaspadaan harusnya mulai sekarang dibangun dengan strategi komunikasi yang baik, komunikasi publik," kata Riono.

Ia juga mendorong pemerintah agar menjadi bagian dari masyarakat.

Riono menambahkan pentingnya peran masyarakat dalam new normal agar beban pemerintah tidak terlalu berat.

"Kita tidak mungkin semuanya diurusin oleh pemerintah. Jadi sekarang masyarakat sudah harus mengambil alih," jelas Riono.

Pakar Epidemiologi Pandu Riono menganjurkan new normal ditunda jika masyarakat belum siap, dalam Sapa Indonesia Pagi, Kamis (28/5/2020).
Pakar Epidemiologi Pandu Riono menganjurkan new normal ditunda jika masyarakat belum siap, dalam Sapa Indonesia Pagi, Kamis (28/5/2020). (Capture Youtube KompasTV)

 Kekhawatiran Gelombang Dua Corona, IDI Singgung Pernyataan Anies Baswedan: New Normal Harus Ketat

"Masyarakat akar bawah mulai melakukan promosi dan edukasi kepada semua lapisan masyarakat," lanjutnya.

Menurut dia, perlu diberikan pengertian tentang agar masyarakat tidak berlebihan saat new normal mulai berlaku.

"Dengan mengajak dan memfasilitasi itu, lebih cepat masyarakat sadar dan tidak perlu terjadi euforia saat dilonggarkan," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas TV
Tags:
pembatasan sosial berskala besar (PSBB)WHOVirus CoronaCovid-19Ari Fahrial Syam
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved