Virus Corona
Kasus Baru Virus Corona Jatim Melonjak, Emil Dardak: 76 Persen Pasien Tak Merasa Terjangkit Covid-19
Emil Dardak mengatakan bahwa pasien Virus Corona di daerahnya banyak tanpa gejala, hal itu diungkapkan saat wawancara dengan Metro TV.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
Akibatnya, kini Pemda Jatim harus membagi-bagi mana pasien yang harus segera dilakukan perawatan intensif.
"Jadi inilah kenapa kemudian dari hasil testing ini kita juga harus bisa mengklasifikan kepada pasien yang gejalanya sedang menuju ringan, atau bahkan ringan."
"Ini kalau kita akan melakukan segregasi yang sedang menuju ke berat, di mana sedang menuju ke berat itulah yang akan menjadi fokus rumah sakit rujukan yang memiliki kapasitas rawat intensif dibanding rumah sakit lapangan atau tambahan yang saat ini dioperasionalkan," ucapnya.
• Soal Corona, Hasil Survei Tunjukkan Banyak yang Tak Puas dengan Jokowi, Paling Banyak Alasan Bansos
Lihat videonya mulai menit ke-1:09:
New Normal di Jawa Timur
Ketua Rumpun Tracing Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso menyinggung mengenai tatanan normal baru di Jawa Timur.
Kohar menyebutkan bahwa pada waktunya nanti, Jawa Timur akan memasuki masa new normal, yakni masa dimana terdapat perubahan budaya untuk menyesuaikan dengan keberadaan Virus Corona.
Oleh karenanya, ia mengimbau agar masyarakat mau menerapkan protokol kesehatan secara seksama baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

• Ungkap Alasan Jawa Timur Memiliki Banyak Kasus Baru, Doni Monardo: Potensi Klaster Sangat Tinggi
Seperti yang diwartakan Kabar Siang tvOne, Kamis (28/5/2020), Jawa Timur telah menjadi satu diantara beberapa provinsi yang banyak menyumbang kasus positif Covid-19.
Pada Kamis siang, tercatat jumlah kasus di Jawa Timur mencapai 4.112 kasus positif.
Menurut data yang didapat, Kohar mengatakan bahwa sebagian besar kasus di Jawa Timur berada di Kota Surabaya.
"Data yang ada pada kami sekarang ini jumlah kasus yang confirmed itu 4.112, kemudian sekitar 53 persennya ada di Surabaya," kata Kohar.
Namun ia menjelaskan bahwa tidak seluruh dari jumlah tersebut merupakan pasien yang perlu perawatan.
Beberapa diantaranya adalah pasien tanpa gejala yang tidak memerlukan perawatan di rumah sakit, namun harus diisolasi.
"Ini sebanyak 4.112 ini bukan orang yang sakit semata, tapi adalah 44 persen dari PDP ini pasien dalam pengawasan, 43 persen itu OTG, orang tanpa gejala, kemudian yang sisanya itu dari ODP, jadi tidak semuanya dalam kondisi sakit, tapi confirmed ada virusnya," terang Kohar.
Menurut perhitungan kasar, di Surabaya sendiri ada sekitar 1000 pasien positif yang memerlukan perawatan.