Breaking News:

Virus Corona

Ibaratkan Jokowi Masuk Lapangan Ranjau saat Cek Mal, M Qodari: Bomnya Meledak Pasti Presiden Kena

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari memberikan tanggapan soal simpang siurnya tujuan Presiden Jokowi meninjau mall menjelang New Normal.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
Kolase Youtube KompasTV/TRIBUN/SETPRES/AGUS SUPARTO
Kolase Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari (kiri) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) (kanan). M Qodari memberikan tanggapan soal simpang siurnya tujuan Presiden Jokowi meninjau mall menjelang New Normal. 

"Ini kan barang belum selesai, barang ini selesaikan dulu, konsepnya sudah matang, pemahamannya sudah sama ceklah lewat survei atau apa," jelas Qodari.

"Oh masyarakat yang paham sudah 90 persen, pemahamannnya sudah 90 persen sama baru presiden tampil," imbuhnya.

"Ini sama dengan suruh terjun ke dalam lapangan ranjau kok," pungkasnya.

Simak videonya di menit ke-05.30:

53,8 Persen Tak Puas dengan Jokowi

Sebagian besar masyarakat tidak puas dengan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), khususnya terkait penanganan Virus Corona.

Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Indo Barometer.

Dilansir TribunWow.com dari acara Rosi KompasTV, Kamis (28/5/2020), tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan Jokowi dalam menangani Virus Corona mencapai 53,8 persen.

Sedangkan yang puas hanya 44 persen.

Dari survei yang diselenggarakan Indo Barometer, lebih banyak orang tidak puas dengan kebijakan Jokowi dalam menangani Covid-19.
Dari survei yang diselenggarakan Indo Barometer, lebih banyak orang tidak puas dengan kebijakan Jokowi dalam menangani Covid-19. (Youtube/KompasTV)

 Jokowi Sering Direspons Negatif saat Corona, Guru Besar UI: Era Sekarang Benarpun Bisa Disalahkan

M Qodari mengungkapkan ada beberapa poin kategori ketidakpuasan yang dikeluhkan oleh masyarakat.

Poin pertama yang banyak dikeluhkan adalah ketidakkonsistenan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

Seperti yang diketahui, kebijakan yang dianggap tidak konsisten yang paling menjadi sorotan adalah dibukanya kembali moda transportasi oleh Kementerian Perhubungan.

Setelah itu keterlambatan pemerintah dalam mendistribusikan bantuan menjadi poin kedua yang membuat masyarakat merasa tidak puas.

Termasuk juga data penerima bantuan sosial yang tidak tepat sasaran.

Kemudian masih di lima poin teratas ada penanganan secara umum yang lambat dan kebijakan yang berbeda antara pemerintah dengan pembantunya.

Halaman
123
Tags:
Virus CoronaCovid-19JokowiNew Normal
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved