Virus Corona
Menggebu-gebu Bahas 'New Normal', Pakar Epidemiologi: Kita Bisa Saja Masuk ke 'Jurang Abnormal'
Pakar Epidemiologi, Pandu Riono menyinggung soal peluang gelombang wabah Virus Corona jika 'New normal' tak dilakukan secara baik.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Lantas, Sandiaga pun menyinggung sejumlah kebijakan pemerintah menangani Virus Corona.
Satu di antaranya yakni penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang sudah dilakukan sejumlah daerah.
"Seperti PSBB dan kebijakan yang berkaitan dengan bagaimana kita memutus rantai Covid-19," ucap Sandiaga.
Melanjutkan penjelasannya, ia lantas menyebut perekonomian dalam kondisi memprihatinkan akibat wabah Virus Corona.
Terkait hal itu, Sandiaga pun menyinggung peran usaha mikro kecil menangah (UMKM) di tengah masa pandemi.
"Ekonomi sendiri tentunya sangat memerihatinkan, khususnya di bidang UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian kita," jelas Sandiaga.
"60 persen lebih UMKM berkontribusi pada perekonomian kita dan 97 persen lapangan kerja dari UMKM."
Lebih lanjut, Sandiaga lantas menyebut Virus Corona menyebabkan krisis yang berbeda dari sebelumnya.
Menurut dia, banyak warga yang kini tengah kehilangan pekerjaan karena wabah asal Wuhan, China itu.
"Jadi memang berbeda dengan krisis sebelumnya, pada krisis 2020 ini lapangan kerja yang banyak terhantam," kata Sandiaga.
"Sehingga masyarakat sangat prihatin bahwa sumber penghasilan atau mata pencaharian mereka hilang."
Sandiaga menambahkan, keputusan pemerintah segera menerapkan 'New normal' perlu mendapat dukungan dari masyarakat.
Tak hanya itu, ia juga menyebut pemerintah perlu melakukan persiapan sebelum benar-benar menerapkan 'New normal'.
"Kami berharap keputusan yang akan diambil pemerintah berdasarkan data-data terakhir tim medis atau data science yang akhirnya memberikan keyakinan bahwa kita sudah bisa membuka perekonomian."
"Tentunya perlu langkah-langkah persiapan juga," tandasnya. (TribunWow.com)