Virus Corona
Khofifah Ungkap Faktor Keberhasilan PSBB di Malang Raya, Bandingkan dengan Episentrum Surabaya Raya
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan keberhasilan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Malang Raya.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan keberhasilan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Malang Raya.
Dilansir TribunWow.com, Khofifah menilai PSBB di Malang Raya jauh lebih efektif dibandingkan dengan Surabaya Raya yang saat ini tengah menjadi episentrum di Jawa Timur.
Seperti yang diketahui, kedua wilayah tersebut yang saat ini menerapkan PSBB di Jawa Timur.

• Tanggapi New Normal di Tengah Corona, Ekonom INDEF: Kenapa yang Dicek Pertama Pusat Perbelanjaan
Meski Malang Raya baru memasuki PSBB tahap pertama, namun menurut Khofifah hasilnya sudah cukup terlihat.
Yakni penambahan kasus Corona harian cukup terkendali dengan baik.
"Kasus ini sebetulnya episentrumnya di Surabaya," ujar Khofifah.
"Sama-sama PSBB, Malang Raya ini PSBB tahap pertama, hari ini adalah hari ke 12," jelasnya.
Berdasarkan hasil rakor evaluasi pelaksanaan PSBB di Malang Raya, Khofifah mengaku menemukan perbedaan yang sangat mendasar dengan PSBB di Surabaya Raya.
Perbedaannya bukan berasal dari sistemnya atau aturannya melainkan dari segi masyarakatnya sendiri.
"Tetapi kemarin kami rakor, apa yang kemudian kita lihat dari pedoman WHO transisi pasca restriction," kata Khofifah.
"Restriksi kita kan adalah PSBB, itu ada enam yang harus dipastikan."
"Kita urai bersama dengan para pakar dari item satu sampai enam, ternyata item satu sampai enam justru yang keenam menjadi penguatan ini adalah partisipasi aktif masyarakat,"
• Tanggapi Positif Ekonomi Dibuka saat New Normal, Sandiaga Uno: Akan Disambut Baik oleh Sektor Usaha
Mantan Menteri Sosial itu mengungkapkan bahwa selama penerapan PSBB, masyarakat di Malang Raya mempunyai satu kebijakan sosial yang sangat berpengaruh, yakni Kampung Tangguh.
Dengan adanya Kampung Tangguh yang digalakkan oleh setiap RT atau RW tersebut, bisa lebih meningkatkan kesadaran masyarakat di Malang Raya.
Dirinya berharap hal itu seharusnya bisa menjadi contoh untuk daerah-daerah lain, termasuk Surabaya Raya.
"Saya ingin menyampaikan bahwa modal sosial masyarakat di Malang Raya luar biasa yang berbasis RW berupa Kampung Tangguh," ungkapnya.
"Inilah yang menurut penilaian banyak pakar dan kami ini yang memiliki signifikansi terhadap penyebaran Covid-19," imbuhnya.
"Sebetulnya kan ini sesuatu yang bisa dijadikan rulles model," pungkasnya.
"Bagaimana masyarakat di RT, RW kemudian mengasosiasikan dirinya dalam kampung tangguh."
Khofifah lantas membandingkan dengan yang terjadi di wilayah Surabaya Raya.
Meski sama-sama menerapkan PSBB, bahkan sudah memasuki tahap ketiga, namun penyebaran Virus Corona di Surabaya Raya tetap berlangsung dan justru tergolong tinggi.
Menurutnya PSBB di Surabaya Raya yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten/Kota Sidoarjo dan Gresik belum terintegrasi dengan baik.
• Ekonom INDEF Sebut New Normal sebagai Kebijakan Prematur, Singgung Vietnam dan Penerapan PSBB
"Kemudian mari kita lihat pusat di episentrum, Sidoarjo termasuk tertinggi kedua setelah Surabaya, titik kecamatan di Sidoarjo dengan Surabaya ini sebenarnya borderes," kata Khofifah.
"Titik-titik episentrum yang menyebabkan tingginya angka yang terkonfirmasi positif ini tentu harus kita intervensi secara lebih masif dan terintegrasi," sambungnya.
Maka dari itu, langkah yang akan dilakukan untuk menekan tingginya angka di Surabaya Raya adalah dengan meningkatkan penanganan secara terintegrasi.
Selain itu, Khofifah juga meminta bantuan dari masyarakat yang dinilai menjadi faktor kunci.
"Saya ingin membangun kebersamaan dengan keyword terintegrasi," terangnya.
"Terintegrasi proses rapidnya, terintegrasi proses tracingnya, terintegrasi porses tratmennya," jelas Khofifah.
"Lalu masyarakatnya memberikan support yang kuat seperti yang di Malang Raya," pungkasnya.
• Minta Perdebatan soal Virus Corona Dihentikan, Dokter Tirta: 4 Bulan Sudah Indonesia Berdarah-darah
Simak videonya: 1.56
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)