Breaking News:

Virus Corona

Ekonom INDEF Sebut New Normal sebagai Kebijakan Prematur, Singgung Vietnam dan Penerapan PSBB

Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira memberikan sorotan negatif terhadap kebijakan pemerintah soal New Normal dengan menyebut sebagai kebijakan prematur.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Youtube/KompasTV
Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira dalam acara Satu Meja The Forum yang tayang di kanal Youtube KompasTV, Rabu (27/5/2020). Dirinya memberikan sorotan negatif terhadap kebijakan pemerintah soal New Normal dengan menyebut sebagai kebijakan prematur. 

TRIBUNWOW.COM - Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira memberikan sorotan negatif terhadap kebijakan pemerintah soal New Normal.

Dilansir TribunWow.com, Bhima Yusdhistira secara terang-terangan menyebut bahwa New Normal sebagai bentuk kebijakan yang prematur.

Pemerintah dinilai masih terlalu dini atau terburu-buru dalam mengambil langkah New Normal untuk menyikapi penyebaran Virus Corona.

Hal ini disampaikannya dalam acara Satu Meja The Forum yang tayang di kanal Youtube KompasTV, Rabu (27/5/2020).

Presiden Joko Widodo meninjau salah satu pusat perbelanjaan, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/5/2020). Presiden Jokowi meninjau persiapan prosedur pengoperasian mal yang berada di wilayah zona hijau wabah COVID-19. TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO
Presiden Joko Widodo meninjau salah satu pusat perbelanjaan, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/5/2020). Presiden Jokowi meninjau persiapan prosedur pengoperasian mal yang berada di wilayah zona hijau wabah COVID-19. TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO (TRIBUN/SETPRES/AGUS SUPARTO)

Tanggapi Pertaruhan di New Normal, Fadjroel Rachman: Kehidupan Memang adalah Pertaruhan

Dirinya lantas menyinggung negara-negara lain yang sudah lebih dulu menerapkan New Normal, termasuk negara tetangga Vietnam.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh mereka memang sudah waktunya untuk melakukan New Normal.

Ia mengatakan Vietnam mempunyai indikator yang jelas dan tepat yakni menunggu sampai tidak ada kasus meninggal.

Dan indikator tersebut dilihat secara nasional bukan per daerah seperti yang akan dilakukan di Indonesia.

"Ini kan kebijakan yang sangat prematur sebenarnya, jadi kita kalau melihat di negara lain kamus New Normal seperti di Vietnam, Selandia Baru, kemudian juga ada di Taiwan itu kan indikatornya bisa dilihat," ujar Bhima.

"Indikatornya bukan per provinsi begitu, tetapi indikatornya adalah nasional ketika korban Covid-nya itu sudah melandai," jelasnya.

"Bahkan di Vietnam baru melonggarkan ketika angka kematiannya nol (0), sehingga Kafe dibuka toko dibuka, kehidupan pelan-pelan berjalan mengikuti arus yang disebut New Normal tadi," imbuhnya.

Ungkit Kegagapan Atasi Corona, Pakar Wanti-wanti soal New Normal: Kalau Belum Siap Ya Jangan

Kondisi tersebut tentunya sangat jauh berbeda dengan yang sedang terjadi di Tanah Air.

Menurut Bhima, Indonesia dirasa masih belum siap untuk melakukan New Normal karena melihat jumlah dan penbambahan kasus Corona yang masih tergolong tinggi.

Dirinya kemudian menyinggung soal penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan di beberapa daerah. 

Ia mengatakan dengan adanya PSBB saja masih longgar terlebih ketika dilakukan New Normal.

Halaman
123
Tags:
Bhima Yudhistira AdhinegaraVirus CoronaPSBB
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved