Terkini Internasional
Kasus George Floyd yang Tewas karena Lehernya Diinjak Polisi Picu Kemarahan, Warga AS Demo Protes
Pria bernama George Floyd tewas setelah polisi menahannya di tanah sementara lutut seorang polisi lainnya menekan leher pria itu.
Editor: Rekarinta Vintoko
"Dia memohon untuk bisa bernapas," katanya.
"Itu adalah eksekusi publik."
Pengacara hak sipil Ben Crump yang disewa keluarga Floyd mengatakan, "Berapa banyak lagi pembunuhan berlebihan yang tidak masuk akal dari orang-orang yang seharusnya melindungi kita yang bisa kita temui di Amerika?"
Crump menunjukkan bahwa penangkapan itu melibatkan kejahatan ringan, tanpa kekerasan, dan tidak ada tanda, seperti yang diklaim polisi, bahwa Floyd menolak penangkapan.
"Tidak ada alasan untuk menerapkan kekuatan fatal yang berlebihan ini," kata Crump.
"Itu harus menjadi titik penting. Semua orang pantas mendapatkan keadilan... Kita tidak bisa memiliki dua sistem peradilan, satu untuk kulit hitam dan satu untuk kulit putih," tandasnya.
• Ada Tudingan Bau Alkohol di Kapolsek Gunem saat Peristiwa Tabrakan, Polda Jateng: Perlu Pembuktian
Demonstrasi protes kematian Floyd
Kematian Floyd memicu kemarahan publik Amerika Serikat di seluruh negeri, ramai orang berdemonstrasi.
Demonstran bentrok dengan polisi, dan menjarah toko-toko dan membakar ketika seorang pria ditembak mati polisi pada malam kedua protes di kota Minneapolis, Rabu (27/5/2020).
Polisi menembakkan gas air mata dan membentuk pagar perlindungan untuk mencegah pengunjuk rasa memanjat pagar di sekitar Third Precinct, tempat para petugas yang dituduh membunuh George Floyd bekerja sebelum mereka dipecat pada Selasa.
Mereka mendorong pengunjuk rasa kembali ketika kerumunan bertambah, sehari setelah penembakan peluru karet dan lebih banyak gas air mata pada ribuan demonstran yang marah atas kematian seorang warga Afro-Amerika di tangan penegak hukum AS.
Gubernur negara bagian Minnesota, Tim Walz mendesak orang-orang untuk meninggalkan daerah di sekitar gedung kantor polisi di mana beberapa kebakaran terjadi, memperingatkan melalui kicauannya di Twitter bahwa "situasi sangat berbahaya" pada rabu malam.
Presiden Donald Trump dalam sebuah kicauannya di Twitter menyebut kematian Floyd "menyedihkan dan tragis".
Sebanyak empat polisi yang mengeksekusi Floyd di publik telah dipecat, dan jaksa mengatakan mereka telah memerintahkan FBI untuk membantu menyelidiki kasus tersebut. (Kompas.com/Miranti Kencana Wirawan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pria Kulit Hitam George Floyd Tewas karena Lehernya Diinjak Polisi, Warga AS Demo Protes"