Terkini Daerah
Aksi 'Bajak Laut' di Lampung Rampok Yacht Milik WNA Australia, Gasak Bersih Seisi Kapal
Jadi korban pembegalan di perairan Lampung, Tadeuz Novsky (70) kehilangan barang-barang berharga termasuk uang sebesar Rp 7 juta.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Bajak laut atau perompak adalah satu dari beberapa ancaman keamanan terbesar bagi seluruh warga yang melakukan aktivitas di laut.
Aksi perompakan di laut sendiri terkenal paling banyak berasal dari negara Somalia yang kerap merampok kapal-kapal kargo dan nelayan.
Namun baru-baru ini juga terjadi aksi perampokan atau begal di wilayah Indonesia, tepatnya di perairan laut Lampung.

• Tips Aman Menyimpan Barang di Mobil, Hindari Maraknya Kriminalitas Begal Pecah Kaca
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (28/5/2020), aksi perampokan tersebut terjadi pada Minggu (24/5/2020) lalu.
Korban begal adalah Tadeuz Novsyky (70) seorang warga negara Australia yang saat itu tengah mengendarai kapal yacht miliknya di perairan perbatasan Lampung dengan Sumatera Selatan.
Kapal yacht bernama Hoopla yang dinahkodai oleh Tadeuz itu tengah dalam perjalanan menuju ke Jakarta.
Tadeuz pergi ke Jakarta dengan tujuan hendak menjual kapal yacht miliknya.
Perjalanan Tadeuz dimulai sejak Jumat (22/5/2020).
Kepala Bidang Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan korban pembegalan sempat singgah di Batam dalam perjalanan ke Jakarta.
"Dalam perjalanan, korban singgah di Batam," kata Pandra saat dihubungi, Rabu (27/5/2020).
Setelah singgah dan melanjutkan perjalanan, setibanya ia di Perairan Kuala Teladas, Tadeuz dihadang oleh kawanan pembegal.
"Diduga terjadi di perairan perbatasan Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan dengan Tulang Bawang, perairan Kuala Teladas," ujar Pandra.
Perampokan pun terjadi, barang-barang berharga di kapal seluruhnya digasak habis oleh kawanan begal tersebut.
Mulai dari uang sekitar Rp 7 juta, peralatan kapal, kompor, radio, radar darurat atau emergency positioning indicating record beacon (EPIRB), paspor, hingga radio komunikasi.
Kelompok begal tersebut juga mencuri perlengkapan kapal seperti kemudi dan starter mesin sehingga kapal yacht milik Tadeuz tidak bisa hidup.