Virus Corona
Kepala Laboratorium Wuhan Akui Punya Virus Corona sejak Desember 2019, Sebut untuk Teliti SARS
Pihak laboratorium Wuhan, China akhirnya mengakui bahwa mereka telah memiliki Virus Corona, namun tak diketahui yang menyebabkan Covid-19 saat itu.
Penulis: Laila N
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pihak laboratorium Wuhan, China akhirnya mengakui bahwa mereka telah memiliki Virus Corona, namun tak diketahui yang menyebabkan Covid-19 saat itu.
Dilansir TribunWow.com dari aljazeera, Rabu (27/5/2020), sebelumnya muncul tudingan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bahwa pandemi Virus Corona berasal dari lab Wuhan.
Menanggapi hal itu, pihak laboratorium menilai pernyataan Trump adalah 'fabrikasi murni'.
• Alasan Keselamatan Pasien, WHO Hentikan Uji Klinis Hydroxychloroquine untuk Obat Covid-19
Diketahui, para ilmuwan berpikir Virus Corona baru, yang pertama kali muncul di kota Wuhan di China Tengah dan telah menewaskan lebih dari 340.000 orang di seluruh dunia, berasal dari kelelawar dan bisa ditularkan ke manusia melalui mamalia lain.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan komunitas intelijen AS mengatakan virus itu tampaknya berasal dari alam.
Dalam wawancara yang difilmkan pada 13 Mei tetapi disiarkan pada Sabtu (24/5/2020) malam, Direktur Laboratorium Wuhan, Wang Yanyi memberikan penjelasan soal Virus Corona yang ada di labnya.
Ia menegaskan bahwa pihaknya telah mengisolasi dan memperoleh beberapa jenis Virus Corona dari kelelawar.
Hal itu dilakukan saat melakukan penelusuran sumber SARS yang mewabah 20 tahun lalu, sebelum Covid-19 merebak.
Wang mengatakan laboratorium itu memiliki "tiga jenis virus hidup", tetapi mengatakan tidak ada yang secara genetik sangat dekat dengan SARS-CoV-2.
Dengan yang terdekat hanya mencapai 79,8 persen kesamaan.
• Reaksi Trump saat Tahu Obat Corona yang Dikonsumsinya Justru Tingkatkan Risiko Kematian Pasien
Lebih lanjut, Wang mengatakan bahwa Virus Corona yang menyebabkan Covid-19 terlalu berbeda dari virus penyebab SARS yang dipelajari sebagai bagian dari penelitian sebelumnya.
"Kita tahu bahwa seluruh genom SARS-CoV-2 hanya 80 persen mirip dengan SARS. Ini perbedaan yang jelas," kata Wang.
"Jadi, (dalam penelitian tentang SARS) mereka tidak memperhatikan virus seperti itu yang kurang mirip dengan virus SARS."
Kami bahkan tidak tahu virus itu ada
Laboratorium Wuhan mengatakan pertama kali menerima sampel dari Virus Corona yang saat itu tidak diketahui yang menyebabkan Covid-19 pada 30 Desember.
Kemudian para ilmuwan di laboratorium menentukan urutan genom virus pada 2 Januari dan mengirimkan informasi tentang patogen ke Organisasi Kesehatan Dunia pada Januari 11.
Wang mengatakan dalam wawancara bahwa sebelum menerima sampel pada bulan Desember, tim mereka tidak pernah "menemukan, meneliti atau menyimpan virus".
"Setelah kami memeriksa patogen sampel, kami menemukan itu mengandung Virus Corona baru," ujar Wang dikutip dari nzherald.co.nz, Minggu (25/5/2020).
• Anies Baswedan Sebut Kabar Mal di Jakarta Buka pada Juni 2020 Hanyalah Imajinasi dan Fiksi
• Bahas New Normal, Mahfud MD Ungkap Meme Kiriman Luhut Pandjaitan: Corona Itu seperti Istri
"Kami tidak memiliki pengetahuan sebelumnya, kami juga tidak pernah bertemu, meneliti atau menyimpan virus."
"Sebenarnya, seperti orang lain, kami bahkan tidak tahu tentang keberadaan virus (Covid-19), jadi bagaimana itu bisa bocor dari lab kami ketika kami tidak memilikinya?"
Rumor konspirasi bahwa laboratorium keamanan hayati yang terlibat dalam wabah telah mencuat selama berbulan-bulan, sebelum Trump dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo membawa teori tersebut ke dalam arus utama pada bulan April.
Pihak Trump mengklaim bahwa ada bukti patogen berasal dari lembaga tersebut.
AS dan Australia telah menyerukan dalam beberapa pekan terakhir untuk penyelidikan tentang asal-usul pandemi ini.
Sementara itu, ilmuwan China mengatakan virus itu pertama kali muncul di pasar yang menjual hewan hidup di Wuhan, meskipun para pejabat di Beijing baru-baru ini meragukan asal-usulnya.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada hari Minggu mengecam apa yang disebutnya upaya oleh politisi AS untuk "mengarang rumor" tentang asal-usul patogen dan "menstigmatisasi China".
Dia mengatakan China akan "terbuka" untuk kerja sama internasional untuk mengidentifikasi sumber Virus Corona baru, selama setiap penyelidikan "bebas dari campur tangan politik".
Di sisi lain, WHO mengatakan Washington tidak menawarkan bukti untuk mendukung klaim "spekulatif" tentang laboratorium Wuhan. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)