Breaking News:

Virus Corona

Alasan Keselamatan Pasien, WHO Hentikan Uji Klinis Hydroxychloroquine untuk Obat Covid-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mereka 'untuk sementara' menghentikan uji coba klinis hydroxychloroquine untuk Virus Corona.

Penulis: Laila N
Editor: Claudia Noventa
TribunVideo/Radifan Setiawan
ILUSTRASI Virus Corona/Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mereka 'untuk sementara' menghentikan uji coba klinis hydroxychloroquine untuk Virus Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihaknua 'untuk sementara' menghentikan uji coba klinis hydroxychloroquine sebagai pengobatan potensial untuk pasien Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com dari indiatoday.in, Selasa (26/5/2020), hal itu disampaikan secara langsung oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Senin.

Tedros menyebut  penghentian ini karena alasan keselamatan pasien, sehingga perlu untuk meninjau sisi keamanan, serta mengevaluasi manfaat dan bahaya dari hydroxychloroquine terhadap penderita Virus Corona jenis baru.

Reaksi Trump saat Tahu Obat Corona yang Dikonsumsinya Justru Tingkatkan Risiko Kematian Pasien

Dokter Tirta Kecewa Banyak Masyarakat Masih Nekat Langgar PSBB: Warga Maunya Apa Sih?

Padahal sebelumnya hydroxychloroquine telah dipuji oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sebagai obat Covid-19.

Trump bahkan menyebut obat malaria ini bisa mencegah infeksi Virus Corona.

"Kelompok eksekutif telah menangguhkan sementara uji coba hydroxychloroquine, sementara data keselamatan ditinjau oleh dewan pemantauan keamanan data," ujar Tedros.

Meski demikian, dia mengatakan percobaan lain untuk mengadakan tes klinis pengobatan potensial untuk Virus Corona terus berlanjut.

WHO sebelumnya merekomendasikan untuk tidak menggunakan hydroxychloroquine untuk mengobati atau mencegah infeksi Covid-19, kecuali sebagai bagian dari uji klinis.

Dr Mike Ryan, kepala program kedaruratan WHO, mengatakan keputusan untuk menunda uji coba hydroxychloroquine telah diambil dari "banyak kehati-hatian".

Efek Samping Risiko Kematian Tinggi

Sebelumnya, The Lancet, jurnal medis utama, menerbitkan penelitian observasional besar pada 14.888 pasien Virus Corona.

Ditemukan bahwa mereka yang diobati dengan HCQ dan klorokuin memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dan irama jantung yang tidak teratur.

Para peneliti dari Harvard Medical School, University Hospital Zurich dan University of Utah mengatakan, "Kami tidak dapat mengkonfirmasi manfaat hydroxychloroquine atau chloroquine bila digunakan sendiri atau dengan makrolida [azitromisin atau klaritromisin], pada hasil di rumah sakit untuk Covid-19."

Para peneliti lebih lanjut mengklaim bahwa "Analisis berskala besar, internasional, mendukung tidak adanya manfaat klinis klorokuin dan hydroxychloroquine, dan menunjukkan potensi bahaya pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19."

Dokter Tirta Nilai Aturan The New Normal Terlalu Dini: Negara Lain Turun, Kita Satu-Satunya Meroket

Minta Jangan Pakai Istilah New Normal, Amien Rais Sebut Bisa Kelabui: Pengangguran New Normal?

Studi ini telah menarik reaksi tajam dari para ahli independen.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved