Breaking News:

Virus Corona

Epidemiolog Prediksi Puncak Penularan Covid-19 di Indonesia Terjadi Minggu Depan, Ini Alasannya

Pakar Epidemiologi UI Syahrizal Syarif, Selasa (26/5/2020), memprediksi Indonesia akan mencapai puncak penularan pada minggu depan.

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Ananda Putri Octaviani
Capture YouTube metrotvnes
Pakar Epidemiologi UI Syahrizal Syarif, Selasa (26/5/2020), memprediksi Indonesia akan mencapai puncak penularan pada minggu depan. 

Menurutnya, kurva tertinggi akan dicapai apabila kemampuan dalam hal ini kecepatan pengetesan perharinya sudah semakin baik.

Dari 10.000 yang ditargetkan pemertintah, Syahrizal melihat bahwa Indonesia telah segera mengarah ke sana.

Hal itu kembali lagi berdasarkan kasus tertinggi yang pernah tercatat yakni sekitar 900-an.

Dari jumlah tersebut setidaknya bisa diperkirakan bahwa pemeriksaan yang dilakukan dilaboratorium dudah mencapai angka 8000-an.

Oleh sebab itu, Syahrizal berani memprediksi bahwa paling tidak pada pekan depan Indonesia akan mengalami puncak penularan.

"Kita itu akan mencapai puncak jika kemampuan pemeriksaan tes itu sudah cukup baik, Pak Jokowi menginginkan 10.000 tes per hari, saat ini saya perhatikan kelihatannya kita mengarah ke sana," tutur Syahrizal.

"Dengan adanya kasus 900-an gitu, itu artinya kemampuan pemeriksaan laboratorium kita paling tidak sudah 8000 -an."

"Jadi anggka yang nanti akan muncul saya kira, antara nagka 1200 samai 1400, dan itu akan bisa kita capai dalam minggu-minggu depan."

"Dalam minggu ini lah, lima hari ke depan coba kita lihat dengan kemampuan memeriksa spesimen yang lebih baik, kita akan mendapatkan angka puncaknya," tegasnya.

Simak videonya mlai dari awal:

Pandu Riono Geram Warga Nekat Mudik

Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono mengungkapkan kegeramannya melihat banyaknya kerumunan warga menjelang lebaran.

Termasuk soal banyaknya warga yang nekat penuhi pasar hingga mudik untuk merayakan Idul Fitri.

Dilansir TribunWow.com, Pandu Riono meminta pemerintah tegas memberikan sanksi pada warga pelanggar pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Tak hanya itu, ia juga menyebut banyaknya kerumunan yang terjadi menyebabkan segala usaha penanganan Virus Corona berakhir percuma.

Suasana Pasar Anyar Kota Bogor di tengah aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar karena pandemi Covid-19, Sabtu (16/5/2020). Pasar Anyar Kota Bogor ramai pengunjung.
Suasana Pasar Anyar Kota Bogor di tengah aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar karena pandemi Covid-19, Sabtu (16/5/2020). Pasar Anyar Kota Bogor ramai pengunjung. ((KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO))

 

 Bahar bin Smith Kembali Dipenjara, Refly Harun Bandingkan dengan Nasib Pelanggar PSBB di Pasar

 Di Mata Najwa, Bima Arya Geram soal Mal dan Pasar Ramai: Masa yang Lain Perang, Ini Malah Belanja

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
EpidemiologCoronaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved